Pidato Lengkap Presiden RI Prabowo di PBB, Tegaskan Solusi Dua Negara dan Serukan Palestina Merdeka
- tv One
Bogor, VIVA Bogor – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato tegas di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Dalam kesempatan bersejarah itu, Presiden Prabowo menggaungkan dukungan penuh Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina sekaligus menegaskan komitmen pada solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian.
Presiden Prabowo menyoroti krisis kemanusiaan yang terus terjadi di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, termasuk perempuan dan anak-anak, telah menjadi korban. “Kelaparan mengintai, bencana kemanusiaan sedang berlangsung di depan mata kita. Indonesia mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil yang tak bersalah,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube resmi tvOneNews.
Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya solusi dua negara. Menurutnya, hanya dengan jalan inilah perdamaian dapat tercapai. “Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel, sekaligus mendukung semua jaminan bagi keamanan Israel,” tegasnya.
Prabowo juga menyebut Deklarasi New York sebagai jalur damai yang adil menuju perdamaian. Ia menekankan bahwa pengakuan terhadap Palestina harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi bagi semua pihak.
Dalam pidato tersebut, Presiden Indonesia memberi apresiasi kepada sejumlah negara besar yang telah mengakui Palestina, seperti Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, serta negara-negara lainnya. Ia menyebut langkah itu sebagai keputusan berada di sisi yang benar dari sejarah.
“Kepada mereka yang belum bertindak, kami katakan: sejarah tidak akan menunggu. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita,” ungkap Presiden Prabowo.
Indonesia, lanjutnya, siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian dunia, termasuk dengan kesediaan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.