Pasar Leuwiliang, Jejak Panjang Pusat Ekonomi Rakyat Sejak Zaman Kolonial

Pasar Leuwilian
Sumber :

Bogor, VIVA Bogor – Pasar Leuwiliang yang kini menjadi salah satu denyut nadi perekonomian masyarakat di wilayah barat Kabupaten Bogor ternyata menyimpan sejarah panjang. Pasar tradisional yang berada di jantung Kecamatan Leuwiliang ini telah ada sejak era kolonial Belanda dan menjadi pusat perdagangan hasil bumi dari kawasan perdesaan sekitar.

Kebun Teh Cianten Leuwiliang, Pesona Hijau dan Warisan Sejarah Bogor Barat

Menurut catatan lisan warga setempat, Pasar Leuwiliang mulai dikenal pada awal 1900-an. Kala itu, wilayah Leuwiliang menjadi jalur strategis penghubung antara Bogor, Jasinga, hingga Rangkasbitung. Para pedagang membawa hasil bumi seperti padi, kopi, cengkih, dan lada dari kampung-kampung untuk dijual ke pasar, lalu didistribusikan lebih jauh ke Batavia (Jakarta).

“Dulu pasar ini hanya berupa lapak-lapak bambu di pinggir jalan. Hari pasarnya jatuh setiap hari Minggu, dan orang-orang dari pelosok datang sambil berjalan kaki membawa hasil bumi,” tutur Abas (72), tokoh masyarakat setempat.

Kabupaten Bogor Galang Gerakan Massal untuk Indonesia Bersih 2029

Seiring waktu, pemerintah Hindia Belanda membangun fasilitas pasar yang lebih permanen untuk mendukung aktivitas ekonomi. Setelah kemerdekaan, Pasar Leuwiliang terus berkembang dan menjadi sentra perdagangan utama masyarakat di wilayah barat Kabupaten Bogor.

Kini, meski berbagai pusat perbelanjaan modern mulai bermunculan, Pasar Leuwiliang tetap bertahan sebagai pasar rakyat yang ramai setiap hari. Selain menjadi pusat transaksi ekonomi, pasar ini juga dianggap sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Leuwiliang yang menjunjung tinggi tradisi gotong royong.

Menguak Sosok Gustaff Willem Van Imhoff, Arsitek Istana Bogor yang Gemar Mengadu Domba

“Pasar Leuwiliang bukan hanya tempat jual beli, tapi juga ruang sosial tempat warga bertemu, berinteraksi, bahkan menjaga kebersamaan,” kata Camat Leuwiliang, dalam keterangannya.

Dengan usianya yang lebih dari satu abad, Pasar Leuwiliang masih menjadi saksi perjalanan sejarah ekonomi rakyat, dari masa kolonial hingga era modern.