Pandangan Beberapa Ulama Soal Demonstrasi

Ilustrasi demonstrasi/freepik
Sumber :
  • Freepik

Imam Nawawi rahimahullah berkata,

Mural Tokoh Bangsa di Cibungbulang, Media Literasi Sejarah di Ruang Publik

وَأَمَّا الْخُرُوج عَلَيْهِمْ وَقِتَالهمْ فَحَرَام بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ ، وَإِنْ كَانُوا فَسَقَة ظَالِمِينَ.

“Adapun keluar dari ketaatan pada penguasa dan menyerang penguasa, maka itu adalah haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama, walaupun penguasa tersebut adalah fasik lagi zholim” (Syarh Muslim, 12: 229).

Imbas Hantam Mahasiswa Unpak, Anggota Satpol PP Kota Bogor Terima Sanksi

Jika ada bantahan sebab penguasa berbuat zalim, maka balas dengan kezaliman atau kekerasan. Dalil dukungan dalam syubhat ini adalah firman Allah Ta’ala,

فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ

Tak Muluk, Warga Cimaraca Berharap Atap Bekas untuk Masjid

“Barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu” (QS. Al Baqarah: 194).

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa” (QS. Asy Syura: 40). Syubhat ini, menurut Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani –ulama di masa silam dari negeri Yaman- bisa dibantah jika rakyat menyebut, dua ayat ini bersifat umum dan dikhususkan dengan dalil yang menyatakan tetap harus taat kepada penguasa meskipun ia fasik dan zalim.

Artinya, menurut Asy Syaukani, kaedah membalas kezaliman dengan kezaliman tidak berlaku untuk penguasa. Sebab, itu mengingat maslahat besar jika masih taat pada penguasa.

Halaman Selanjutnya
img_title