Kisah Taubat Pencuri di Rumah Ulama

Ilustrasi: Seorang Membaca Al-Qur'an
Sumber :
  • Adobe Stock

Bogor – Seorang pencuri menyelinap ke rumah seorang ulama, Malik bin Dinar. Sayangnya, setelah berhasil, pencuri tersebut tidak mendapatkan apa-apa untuk dicuri. Justru, yang dia dapati hanya sang ulama yang tengah melaksanakan shaat.

SMAIT BBS Gelar Kajian Rutin Tafsir Al-Qur’an, Cetak Generasi Islami Berkarakter

Malik mempersingkat shalatnya, kemudian menoleh ke pencuri tersebut. Bukan marah ataupun menyerang, Malik malah mengucapkan salam seraya berkata, “Wahai saudaraku semoga Allah menerima taubatmu. Engkau telah masuk ke rumahku, namun engkau tidak mendapatkan apa yang ingin engkau ambil. Aku tidak akan membiarkanmu keluar tanpa manfaat.”

Kemudian Malik membawakannya bejana berisi air untuk si pencuri. Malik memerintahkannya untuk berwudhu dan mendirikan shalat.

Pandangan Islam Soal Amarah, Boleh Atau Tidak?

“Berwudhu dan shalat lah dua rakaat. Sesungguhnya engkau akan keluar dengan membawa kebaikan yang ingin engkau cari,” ungkap Malik.

“Iya, terimakasih,” jawab si pencuri.

Pandangan Islam Soal Kasus Penyadapan Smartphone

Si pencuri pun berwudhu dan melaksanakan shalat dua rakaat. Setelah selasai, ia malah ketagihan untuk melaksanakannya lagi.

“Wahai Malik, apa boleh jika akau menambah dua rakaat lagi?” tanya pencuri.

Halaman Selanjutnya
img_title