Silent Treatment : Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi Dalam Kajian Psikologi
- Yuni Retnowati
Bogor, VIVA Bogor – Silent treatment (diam seribu bahasa / mendiamkan seseorang) adalah bentuk komunikasi pasif-agresif di mana seseorang sengaja mengabaikan, mendiamkan, atau menolak berbicara dengan orang lain — biasanya sebagai bentuk hukuman atau kontrol emosional.
Menurut psikolog, silent treatment adalah bentuk kekerasan emosional berupa pengabaian atau penolakan komunikasi untuk menghukum atau menghindari konflik, yang bisa menyebabkan penderitaan psikologis serius pada korban, serta menunjukkan ketidakdewasaan emosional dan masalah komunikasi pada pelaku. Perilaku ini dapat menimbulkan rasa sakit, frustrasi, tidak berdaya, dan bahkan gejala fisik seperti nyeri, serta merusak hubungan.
Beberapa perceraian pun banyak terjadi karena dampak silent treatment yang tidak mendapat penanganan dan dibiarkan terus.
Silent treatment bisa muncul karena berbagai motif emosional atau psikologis, baik secara sadar maupun tidak sadar. Berikut beberapa penyebab utamanya:
1. Menghindari Konflik
Orang yang tidak nyaman dengan konfrontasi memilih diam karena merasa bicara akan memperburuk situasi. Contoh: "Aku takut kalau bicara, nanti malah makin parah."
2. Marah atau Tersinggung