Kehadiran FTS UIKA KKN 2025 Jadi Kado Milad ke-40 Desa Bantar Sari
- Istimewa
Bogor – Perayaan Milad ke-40 Desa Bantarsari yang dirangkaikan dengan HUT RI ke-80 berlangsung meriah. Ribuan warga mengikuti jalan sehat dan kirab budaya yang menampilkan tradisi, seni, hingga kreativitas masyarakat. Tahun ini, Milad Desa Bantarsari memiliki makna istimewa: menjadi penutup KKN Mahasiswa Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, sekaligus awal kemitraan resmi Desa Bantarsari sebagai Desa Mitra FTS UIKA.
Selama KKN berlangsung selama satu bulan, mahasiswa FTS UIKA tak hanya menjalankan program kerja di desa, tetapi juga aktif menjadi panitia Milad ke-40. Kehadiran mereka membuat perayaan lebih semarak sekaligus menjadi saranamemperkenalkan UIKA Bogor kepada masyarakat Bantarsari.
Kepala Desa Bantarsari, Lukmanul Hakim, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia berharap, meski KKN 2025 telah berakhir, sinergi dengan UIKA Bogor akan terus berlanjut.
“Kami membutuhkan dampingan kampus agar Dana Desa bisa lebih efektif, baik untuk pembangunan fisik, layanan publik, maupun pemberdayaan warga,” ujarnya.
Penutupan KKN turut dihadiri jajaran pimpinan universitas. Hadir Wakil Rektor I Bidang Akademik UIKA Bogor, Prof. Dr. Hj. Maemunah Sa’diyah, S.Ag., M.Ag., Dekan FTS UIKA, Dr. Feril Hariati, S.T., M.Eng., serta Wakil Dekan III FTS UIKA, Dr. Rimun Wibowo, S.P., M.Si.
Perayaan Milad ke-40 Desa Bantarsari dan HUT RI ke-80
- -
Dalam metindaklanjuti program, Wakil Dekan III, Rimun Wibowo menegaskan bahwa KKN hanyalah pintu masuk awal mewujudkan desa mandiri dan madani atas sumbangsi pengabdian ilmu mahasiswa dan civitas kampus UIKA. Ke depan, pengabdian ini akan terus berlangsung dalam jangka panjang.
“KKN ini adalah entry point. Walaupun kegiatan KKN 2025 sudah selesai, kemitraan FTS UIKA dengan Desa Bantarsari tetap berjalan. Desa Mitra bukan proyek sesaat, melainkan kerjasama jangka panjang yang akan kami kembangkan sesuai keahlian tujuh program studi di FTS,” jelasnya.
Ke depan, FTS UIKA akan menggerakkan seluruh 7 program studi—Teknik Sipil, Mesin, Elektro, Informatika, Sistem Informasi, Ilmu Lingkungan, serta Rekayasa Pertanian & Biosistem—untuk mendampingi Desa Bantarsari.
Bidang kerja sama meliputi pembangunan infrastruktur, pengelolaan persampahan, inovasi teknologi layanan desa, mesin pengolah, hortikultura, hingga pengembangan konsep smart village.
Dengan demikian, meski KKN 2025 telah ditutup, perjalanan Desa Bantarsari bersama FTS UIKA justru baru dimulai: sebuah kemitraan berkelanjutan untuk mencetak desa yang maju, mandiri, dan berdaya.