UIKA Training Perdana Eco-Technopark, Urai Sampah MBG Jadi Bernilai

Eco-Technopark sukses menyelenggarakan Series Training perdana.
Sumber :
  • Istimewa

BogorUniversitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor melalui Eco-Technopark sukses menyelenggarakan Series Training perdana pada Sabtu, 6 September 2025. Kegiatan ini mengangkat tema “Mengenal Budidaya Maggot untuk Mengurai Sampah Organik, Menjadi Berbagai Produk yang Bermanfaat.”

Kehadiran FTS UIKA KKN 2025 Jadi Kado Milad ke-40 Desa Bantar Sari

Tim Eco-Technopark

Photo :
  • Istimewa

Menurut Founder dan Penanggung Jawab Eco-Technopark Budi Susetyo, pelatihan ini merupakan langkah awal UIKA dalam memperkenalkan teknologi ramah lingkungan dan inovasi pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan. Program ini akan bekerjsa sama dengan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) untul pengelolaan sisa makanan.

“Kegiatan ini menjadi langkah awal UIKA dalam memperkenalkan teknologi ramah lingkungan sekaligus inovasi pengelolaan sampah organik. Sampah organik yang biasanya dianggap limbah, ternyata dapat diurai oleh maggot (larva Black Soldier Fly/BSF) dan diolah menjadi produk bernilai guna seperti pakan ternak, pupuk organik, hingga bahan dasar industri,” jelas Budi.

Budi menambahkan, melalui Eco-Technopark, UIKA akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membantu persoalan persampahan di Kota Bogor, baik yang bersumber dari sampah organik maupun anorganik.

"Eco-Technopark akan terus berkembang, baik dari sisi teknologi maupun tata kelolanya," imbuhnya.

Dalam sesi pelatihan, para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai dasar-dasar budidaya maggot, siklus hidup, teknik pengolahan, hingga potensi ekonomi yang bisa dikembangkan, tetapi juga diajak langsung oleh Dadang Sutarsa, praktisi lingkungan Kota Bogor, untuk menyaksikan proses budidaya maggot di Eco-Technopark UIKA.

Pakar Pemberdayaan Masyarakat Eco-Technopar Rimun Wibowo, dalam Seksi dialog tersebut
menekankan pentingnya penerapan pendekatan ekologi dan kewirausahaan.

“Pelatihan maggot ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan budaya baru dalam melihat sampah sebagai sumber daya, bukan sebagai masalah,” paparnya.

Pendapat Berbagai Ulama Soal Minyak Babi, Heboh Ompreng untuk MBG

Eco-Technopark sukses menyelenggarakan Series Training perdana.

Photo :
  • Istimewa


Eco-Technopark UIKA hadir sebagai solusi lingkungan berbasis teknologi dan inovasi. Selain fokus pada riset dan edukasi, Eco-Technopark juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa Dapur MBG untuk mengelola sisa-sisa makanan dan limbah dapur organik lainnya, sehingga mampu mengurangi timbunan sampah sekaligus menghasilkan produk yang bermanfaat.

Dalam sambutan penutupan, Direktur Eco-Technopark, Yogi Sirodz Gaosmenegaskan bahwa Eco-Technopark UIKA diharapkan menjadi pusat inovasi, edukasi, dan kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, praktisi, dan masyarakat.

“Kami berharap Eco-Technopark dapat menjadi wadah kolaborasi dalam menghadirkan solusi nyata bagi permasalahan sampah, serta mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan terselenggaranya Series Training perdana ini, UIKA Bogor semakin meneguhkan komitmennya sebagai Kampus Hijau dan motor penggerak inovasi lingkungan. Ke depan, Eco-Technopark UIKA akan terus menghadirkan berbagai pelatihan tematik terkait lingkungan, energi terbarukan, dan ekonomi sirkular demi mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.

Recycle Center di Sentul City Timbulkan Bau ke Lingkungan Warga