Dibalik Kuah Segar Asinan Bogor, Ada Risiko yang Jarang Dibicarakan
- youtube.com/@DapurFanyYoutube
Bogor – Kalau bicara soal kuliner khas Bogor, sulit rasanya melewatkan asinan Bogor. Perpaduan sayuran atau buah segar yang direndam dalam kuah asam, manis, pedas, membuat siapa pun langsung tergoda untuk mencicipinya.
Tak heran, kuliner ini selalu jadi buruan wisatawan yang datang ke Kota Buiterzorg. Namun, di balik segarnya asinan, ada sisi lain yang sering luput dari perhatian, kualitas bahan dan proses pengolahannya.
Pesona Asinan yang Tak Pernah Pudar
Asinan Bogor punya sejarah panjang sebagai kuliner rakyat. Kuah asam segar dengan sentuhan pedas cabai memberi sensasi unik yang membuat ketagihan. Tidak heran, kios-kios asinan di Bogor selalu ramai pengunjung, bahkan beberapa di antaranya sudah berusia puluhan tahun dan diwariskan lintas generasi.
Sayangnya, popularitas asinan juga dimanfaatkan oleh produsen nakal. Tak sedikit asinan yang dijual tanpa merek dan tanpa izin edar resmi. Beberapa di antaranya menggunakan pewarna sintetis berbahaya agar tampilannya lebih cerah, atau pengawet berlebihan supaya lebih tahan lama.
Selain itu, cara pengolahan yang kurang higienis juga bisa jadi masalah. Kuah yang dibiarkan terbuka, wadah yang tidak steril, atau penggunaan air yang tidak bersih dapat memicu kontaminasi bakteri. Jika masuk ke tubuh, risikonya mulai dari diare, sakit perut, hingga keracunan makanan.