Mahasiswa Bogor Turun ke Jalan: Desak DPR, Polri, dan Pemerintah Kembalikan Akal Sehat Demokrasi

Demonstrasi Cipayung Plus
Sumber :
  • Viva Bogor

Bogor– Aksi demonstrasi mahasiswa kembali berlangsung di Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Senin (1/9/2025). Kali ini, giliran kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Bogor menggelar aksi bertajuk Refleksi Demokrasi.

Prakiraan Cuaca di Bogor, Sabtu 6 September 2025: Waspada Hujan Petir Diprakirakan Sore Hari

Dalam aksinya, mahasiswa menyoroti berbagai persoalan bangsa, mulai dari tingginya gaji dan tunjangan DPR, tindakan represif aparat kepolisian, hingga kebijakan publik yang dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil.

Koordinator aksi menilai gaji fantastis anggota DPR tidak sebanding dengan kondisi rakyat yang tengah menghadapi kesulitan ekonomi. “Gaji itu seolah menertawakan penderitaan rakyat yang berjuang sekadar untuk bertahan hidup,” tegasnya.

12 Tersangka Bom Molotov Terungkap, Polda Jabar Soroti Bahaya Provokasi Digital

Selain itu, Cipayung Plus Bogor mengecam tindakan represif aparat dalam menangani demonstrasi. Mereka menyinggung insiden tragis tewasnya seorang pengemudi ojek online akibat tertabrak kendaraan taktis kepolisian. Massa menuntut evaluasi dan reformasi struktural maupun kultural di tubuh Polri, serta mendesak penghentian segala bentuk kekerasan dengan pendekatan yang lebih humanis.

Adapun sejumlah tuntutan yang disampaikan dalam aksi ini, di antaranya:

  1. Social Event Murmer Ala Agria Hotel Bogor

    Transparansi dan pemangkasan anggaran DPR yang tidak relevan dengan kesejahteraan rakyat.

  2. Sidang etik oleh Majelis Kehormatan Dewan terhadap anggota DPR yang menghina rakyat.

  3. Reformasi institusi Polri dan pengusutan tuntas kasus kekerasan aparat tanpa impunitas.

  4. Pembebasan demonstran yang ditahan secara sewenang-wenang.

  5. Reformasi kebijakan publik, meliputi sistem perpajakan, standar gaji guru, reformasi agraria, sistem kaderisasi partai politik, evaluasi program MBG, serta percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset.

Meski mengusung isu-isu yang keras, aksi berlangsung dalam suasana kondusif. Hal ini tidak lepas dari koordinasi antara massa aksi dengan aparat keamanan. Demonstran juga menegaskan komitmennya menjunjung tinggi prinsip anti-anarkisme serta berupaya membentengi diri dari potensi provokasi.

Halaman Selanjutnya
img_title