Aktivitas Pengelolaan Sampah di SCRC Babakan Madang Picu Pencemaran Lingkungan, Warga Protes!
- Istimewa
Bogor, VIVA Bogor – Keberadaan tempat pengelolaan sampah (TPS) Sentul City Recycle Centre (SCRC) yang dikelola PT Xaviera Global mendapat kecaman keras dari warga lantaran menimbulkan bau busuk yang menyengat.
Hal itu memicu gelombang aksi protes yang dilakukan oleh Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Bogor bersama masyarakat Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Mereka mengeluhkan dan merasa resah atas aktivitas Sentul City Recycle Centre milik PT Xaviera Global yang diduga menyebabkan pencemaran lingkungan hingga mengganggu kehidupan sehari-hari warga sekitar.
"Kami datang dari hasil keluhan warga Babakan Madang yang kami advokasi, sekitar 100 massa aksi dari berbagai kalangan pun ikut hadir dalam aksi kemarin, karena memang semua masyarakat merasakan dampak lingkungan yang terjadi akibat buruknya pengelolaan sampah dari PT Xavier Global," kata Ketua Umum Pemuda LIRA Bogor, Iqbal Al Afghany, Kamis, 18 September 2025.
Menurutnya, terdapat banyak sekali dampak buruk dari semrawutnya pengolahan sampah yang dilakukan PT Xaviera Global dalam program Sentul City Recycle Centre (SCRC).
"PT tersebut sudah tidak bisa ditoleransi lagi, karena aktivitas di sini sudah dimulai sejak tahun 2019, artinya hampir 6 tahun PT Xavier Global mengelola sampah dari Sentul City," ungkap dia.
"Tetapi faktanya di lapangan kami menduga sampah hanya ditumpuk seperti gunung dan didiamkan begitu saja tanpa dikelola seperti apa yang dijanjikan," imbuh Iqbal.
Perwakilan warga sekaligus tokoh masyarakat Babakan Madang, H. Sugih mengaku bau busuk sampah yang muncul dari SCRC PT Xaviera Global memang benar adanya, bahkan saat musim kemarau tiba, bau sampah dan lalat hijau sampai ke permukiman warga.
"Padahal dari lokasi SCRC PT Xaviera Global ke pemukiman warga jaraknya puluhan kilometer. Saya berharap tuntutan dari masyarakat yang disampaikan teman-teman pemuda LIRA ini bisa ditindak lanjuti secara serius dan secara cepat oleh pemerintah," lirih Sugih.
Penelusuran Pemuda LIRA, selain di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, hal serupa juga ternyata di Kabupaten Bekasi, bahkan warga dan para aktivis di sana juga menggelar aksi demonstrasi lantaran pengolahan sampah yang dilakukan PT Xaviera Global tak sesuai harapan dan cenderung mencemari lingkungan.
Pemuda LIRA menegaskan bahwa pihaknya akan kembali menggelar aksi unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar apabila tuntutan mereka terkait persoalan lingkungan di kawasan Sentul City tidak segera dipenuhi.
Iqbal menyatakan bahwa tuntutan yang mereka ajukan sudah jelas dan tidak dapat ditoleransi lagi.
“Kalau sampai bulan ini tuntutan kami tidak dikabulkan, jangan salahkan masyarakat apabila kami menggelar aksi unjuk rasa kembali dengan jumlah massa lebih besar. Bahkan kalau perlu, kami akan mengajak pemerintah desa hingga kecamatan untuk ikut turun bersama masyarakat Babakan Madang,” tegasnya.
Sebelumnya, massa Pemuda LIRA melakukan orasi di TPS SCRC, kemudian diterima untuk audiensi oleh perwakilan PT Sentul City bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.
Dalam audiensi tersebut, pihak PT Sentul City dan DLH Kabupaten Bogor bersepakat untuk menindaklanjuti persoalan pengelolaan sampah di kawasan Sentul City secara cepat.
Namun, Pemuda LIRA menegaskan bahwa penyelesaian harus dilakukan paling lambat pada September 2025 ini.