Kenapa Istri Kesal Suami Pasif? Yuk Pahami Akar Masalahnya
- AI Generated / Dok. AI via Gemini
Bogor, VIVA Bogor – Dalam rumah tangga, masalah ekonomi sering jadi pemicu ribut kecil atau bahkan besar. Salah satunya, ketika istri kesal karena merasa suaminya terlalu pasif. “Mas, kok diam saja sih? Masa aku yang harus mikirin semua?” Begitu kira-kira keluhan yang sering terdengar.
Di sisi lain, suami pun tak kalah merasa tertekan. “Aku juga capek. Jangan paksa aku terus, dong.” Hasilnya? Pertengkaran yang makin melebar, dari soal uang jadi soal hati.
Sebenarnya, apa sih yang terjadi?
-
Beda ekspektasi. Istri ingin rasa aman lewat kestabilan ekonomi. Suami kadang merasa terbebani kalau harus terus jadi mesin pencetak uang.
Komunikasi macet. Istri mengeluh, suami menghindar. Akhirnya, tidak ada solusi, hanya tumpukan rasa kesal.
-
Kesehatan mental terganggu. Pasifnya suami bisa jadi karena kelelahan, stres, atau bahkan rasa gagal.
Lalu, bagaimana solusinya?
Ngobrol dari hati ke hati. Bukan saling menyalahkan, tapi saling mendengar.
Fleksibel bagi peran. Siapa pun bisa berkontribusi dalam ekonomi rumah tangga. Tidak ada salahnya istri ikut bantu.
Hargai perasaan. Validasi rasa lelah pasangan, bukan malah meremehkannya.
Cari titik tengah. Misalnya bikin anggaran bersama atau memikirkan peluang tambahan sesuai kemampuan.
Minta bantuan bila perlu. Konseling keluarga atau nasihat dari orang yang dipercaya bisa membuka jalan damai.
Pada akhirnya, rumah tangga bukan tentang siapa yang paling banyak setor uang, tapi siapa yang paling tulus menopang. Pasangan yang sehat adalah yang bisa saling menguatkan, bukan saling melemahkan.