Menguak Sosok Gustaff Willem Van Imhoff, Arsitek Istana Bogor yang Gemar Mengadu Domba

Arsitek Istana Bogor Gustaff Willem Van Imhoff
Sumber :
  • Wikimedia commons/Nederlandsch Museum voor Geschiedenis en Kunst

Di balik sikap kontroversialnya, Gustaff Willem Van Imhoff memiliki jasa besar dalam bidang arsitektur kolonial. Dialah sosok pertama yang menggagas pembangunan Istana Kepresidenan Bogor, yang kala itu bernama Istana Buitenzorg.

Ernest Dezentjé, Pelukis Bogor yang Jadi Sahabat Dekat Bung Karno

Kala itu, situasi di Batavia (sekarang jadi Jakarta) sedang tidak kondusif. Penyakit misterius banyak memakan korban jiwa, pembangunan kanal-kanal dianggap sebagai penyebab dari munculnya penyakit misterius tersebut.

Pada Agustus 1744, ditengah kondisi Kota Batavia yang kotor dan penuh wabah, Gustaff merasa perlu membangun sebuah rumah peristirahatan di pedesaan. Dipilihlah wilayah selatan Batavia, yang kini menjadi Kota Bogor. Awalnya, wilayah ini akan menjadi kawasan pertanian tapi akhirnya difokuskan menjadi vila peristirahatan dengan tiga lantai.

Inspirasi dari Blenheim Palace

Puluhan Artefak dan Menhir Kuno Ditemukan di Kota Bogor

Blenheim Palace di Inggris

Photo :
  • Wikimedia commons/gailf548

Dalam merancang Istana Buitenzorg, Gustaff terinspirasi dari Blenheim Palace di Inggris. Blenheim adalah kediaman bangsawan Inggris, John Churchill (Adipati Marlborough), yang dibangun pada tahun 1705. Gaya arsitektur Eropa klasik ini kemudian diterapkan dalam desain awal Istana Buitenzorg.

Cikal Bakal Hansip, Dari Era Hindia-Belanda hingga Jadi Linmas

Pembangunan istana dibawah pengawasan Gustaff berlangsung sejak 1745 hingga 1750, sesuai sketsa yang dibuatnya. Namun, seiring berjalannya waktu, arsitekturnya mengalami perubahan. Pada tahun 1851, Gubernur Jenderal Albert Jacob Duijmayer Van Twist menyederhanakan bangunan menjadi satu lantai demi mengurangi risiko kerusakan akibat gempa.

Halaman Selanjutnya
img_title