Dari Akad Hingga Cerai: Pakaian Kuning Jadi Simbol Hidup Tasya Farasya

Tasya Farasya
Sumber :
  • instagram.com/tasyafarasya

Jakarta, Viva Bogor – Sidang perceraian antara beauty influencer Tasya Farasya dan suaminya, Ahmad Assegaf, baru saja dimulai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Namun, yang paling mencuri perhatian bukan hanya proses hukumnya, melainkan pilihan busana yang Tasya kenakan: pakaian berwarna kuning.

Istri Ketujuh Presiden Sukarno, Yurike Sanger Berpulang di Usia 81 Tahun

Bagi sebagian orang, warna hanyalah estetika. Namun dalam kasus Tasya, pilihan kuning terasa sarat simbol. Warna inilah yang ia kenakan saat mengucap janji pernikahan beberapa tahun lalu, dan kini kembali hadir saat ia melangkah ke ruang sidang untuk mengakhiri rumah tangganya.

Kuning kerap diasosiasikan dengan cahaya, keberanian, dan harapan baru. Mengenakannya di momen yang kontras, pernikahan dan perceraian seolah menjadi lingkaran perjalanan hidup, dari awal yang penuh optimisme hingga akhir yang dipilih dengan kesadaran.

Gugatan Cerai yang Mengejutkan

Waspadai! Ini 5 Tanda Pernikahan Tidak Sehat yang Sering Diabaikan Pasangan!

Gugatan resmi telah diajukan Tasya melalui sistem e-court. Dalam sidang perdana, agenda utama adalah mediasi, sebuah prosedur yang membuka peluang untuk berdamai. Meski begitu, alasan yang mendasari perpisahan ini membuat publik menilai keputusan Tasya bukan sekadar emosi sesaat, melainkan langkah panjang yang sudah dipertimbangkan.

Tasya bahkan menarik perhatian karena menyebut nafkah anak yang ia minta hanya bernilai seratus rupiah, angka yang terdengar kecil, namun sarat makna. Hal itu dianggap sebagai sindiran halus bahwa selama pernikahan, kebutuhan rumah tangga tidak terpenuhi sebagaimana mestinya.

Profil Ala Alatas Ibunda Tasya Farasya yang Sukses Berbisnis Sejak Remaja, Yuk Simak!

Selain pakaian kuning, Tasya juga tampil percaya diri dengan menenteng tas mewah yang nilainya fantastis. Bagi sebagian orang, ini adalah bentuk pernyataan, bahwa meskipun sedang melalui masa sulit, ia tetap berdiri tegak dan berdaulat atas dirinya. Penampilan ini sekaligus menunjukkan bagaimana figur publik bisa menyampaikan pesan emosional melalui gaya personalnya.

Halaman Selanjutnya
img_title