Waspadai Gejala Kanker Tulang: Dari Kelelahan Hingga Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab, Ini Kata Dokter
Bogor – Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi onkologi dari Eka Hospital BSD Tangerang, dr. Muhammad Wahyudi, mengungkapkan bahwa gejala kanker tulang dapat ditandai dengan kelelahan, demam, dan penurunan berat badan yang signifikan tanpa penyebab jelas.
Ia menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat, karena tanpa pengobatan, kanker tulang bisa menyebar ke organ lain dan menurunkan peluang kesembuhan. Tanda lain yang perlu diwaspadai meliputi nyeri tulang yang tidak biasa—terutama saat malam atau saat beraktivitas—benjolan lunak di sekitar sendi, dan tulang yang rapuh hingga mudah patah meskipun tanpa cedera berat.
Kanker tulang sendiri merupakan penyakit langka namun serius yang dapat menyerang segala usia, baik anak-anak maupun dewasa. Kanker ini muncul dari sel tulang, dan paling sering ditemukan di tulang panjang seperti lengan, kaki, serta di daerah panggul dan tulang belakang.
Jenis kanker tulang yang umum antara lain: Osteosarcoma: Umumnya menyerang anak-anak dan remaja, berkembang dari jaringan tulang muda. Ewing’s Sarcoma: Kanker langka yang juga menyerang anak dan remaja, tumbuh di sumsum tulang. Chondrosarcoma: Sering ditemukan pada orang dewasa, berasal dari jaringan tulang rawan.
Walau penyebab pasti kanker tulang belum diketahui, beberapa faktor risiko seperti faktor genetik, riwayat penyakit tulang tertentu, serta paparan radiasi atau terapi kanker sebelumnya bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap penyakit ini.
Untuk diagnosis, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik, serta tes pencitraan seperti X-ray, MRI, CT scan, dan PET scan. Pemeriksaan paling akurat adalah biopsi tulang, di mana sampel jaringan diambil untuk dianalisis di laboratorium.
Meski belum ada cara pasti untuk mencegah kanker tulang, menjaga pola hidup sehat dan mengenali gejala sejak dini dapat membantu melindungi kesehatan tulang. Pilihan pengobatan yang tersedia mencakup operasi, kemoterapi, radioterapi, serta terapi target dan imunoterapi—yang penggunaannya tergantung pada kondisi dan jenis kanker yang dialami pasien.
