Menjaga Hubungan Baik dengan Mantan Demi Anak, Meski Pernikahan Telah Usai

Ilustrasi Mantan Pasangan Suami Istri yang Masih Berhubungan Baik
Sumber :

Bogor –Perceraian bukan berarti akhir dari segalanya, terutama jika di antara mantan pasangan masih ada tanggung jawab besar: membesarkan anak. Hubungan pernikahan mungkin telah berakhir, namun peran sebagai orangtua tetap berjalan sepanjang hayat.

Pandangan Islam Soal Suami Istri yang Rujuk

Demi tumbuh kembang anak yang sehat secara emosional, penting bagi mantan pasangan untuk tetap menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik. Membangun pola asuh bersama, atau yang dikenal dengan istilah co-parenting, bisa menjadi solusi agar anak tetap merasakan kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Berikut beberapa cara agar hubungan dengan mantan tetap harmonis, meskipun status suami-istri telah berakhir:

Pernikahan dan Kisah Cinta Nabi Muhammad SAW

1. Selesaikan Perselisihan Sebelum Resmi Bercerai Sebelum proses hukum perceraian dimulai, cobalah menyelesaikan perbedaan dengan bijak. Kendalikan emosi dan ego agar percakapan tetap sehat dan terbuka. Ini akan memudahkan proses transisi setelah perceraian, karena tidak ada beban dendam atau amarah yang tertinggal. Diskusi yang jujur dan saling memaafkan akan menciptakan suasana yang lebih damai di masa depan.

2. Fokus ke Masa Depan, Bukan Terjebak di Masa Lalu Setelah resmi bercerai, tinggalkan konflik lama dan jangan terus menyalahkan satu sama lain. Perceraian bukan tentang mencari siapa yang salah, melainkan solusi terbaik bagi semua pihak. Hindari membawa masalah masa lalu ke dalam kehidupan sekarang, apalagi jika itu bisa mengganggu hubungan dengan anak atau keluarga besar.

Pratama Arhan Resmi Ceraikan Azizah Salsha, Timeline Lengkap Perceraian Pemain Timnas Indonesia

3. Hargai Kenangan Sebagai Bagian dari Proses Hidup Setiap hubungan memiliki kenangan indah, meski akhirnya harus berpisah. Daripada menganggap semuanya sebagai kegagalan, lebih baik melihatnya sebagai bagian dari perjalanan hidup yang penuh pelajaran. Kenangan itu bisa menjadi pengingat bahwa pernah ada kebahagiaan, dan bahwa perpisahan ini adalah kesempatan untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa.

4. Hindari Perdebatan Saat Bertemu Pertemuan setelah perceraian bisa menjadi momen sensitif. Usahakan untuk tidak terlibat dalam perdebatan, terutama di hadapan anak. Jika interaksi dirasa kurang nyaman, buatlah pengaturan agar komunikasi tetap berjalan tanpa harus sering bertatap muka, seperti bergantian mengantar jemput anak atau menggunakan pihak ketiga bila diperlukan.

Halaman Selanjutnya
img_title