Pandangan Islam Soal Gempabumi
BOGOR – Gempabumi menurut Islam bukan sekadar fenomena alam. Gempabumi masuk ke dalam tanda kekuasaan Allah, peringatan, ujian, dan kadang azab bagi kaum yang durhaka. Setuap muslim saat menghadapi gempabumi harus bersabar, berdoa, bertaubat, serta ambil hikmah agar semakin dekat dengan Allah SWT.
Gempabumi itu bagian dari fenomena alam yang mengingatkan manusia akan kebesaran Allah. Banyak disebutkan dalam Alquran dan hadits soal peristiwa bumi berguncang, baik sebagai fenomena alam maupun sebagai peringatan bagi hamba-hamba-Nya.
Allah SWT menciptakan bumi dan mengatur semua di dalamnya. Termasuk pergerakan lapisan bumi yang bisa menimbulkan gempa. Dalam Alquran, Allah berfirman: “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya: ‘Mengapa bumi menjadi begini?’ Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.” (QS. Az-Zalzalah: 1–4).
Ayat ini menegaskan, bumi bisa berguncang sebagai salah satu tanda kebesaran Allah. Juga mengingatkan manusia akan adanya hari kiamat.
Gempabumi pun menjadi ujian dan peringatan dimana menurut Islam bisa menjadi ujian bagi orang-orang beriman dan untuk menilai kesabaran dan keteguhan hati mereka.
Termasuk peringatan agar manusia tidak lalai, kembali mengingat Allah, hingga menjauhi perbuatan maksiat.
Gempa juga azab bagi kaum yang durhaka sebagaimana yang terjadi pada kaum terdahulu yang dibinasakan dengan gempa, seperti kaum Tsamud.
Allah SWT berfirman: “Dan Kami tidak menurunkan tanda-tanda (azab) itu melainkan untuk menakut-nakuti.” (QS. Al-Isra’: 59).
Saat gempabumi tengah terjadi, seorang Muslim, menurut ajaran Islam, harus bersikap sabar, tawakal, dan mendekatkan diri kepada Allah saat menghadapi musibah.
Ada beberapa anjuran adab saat terjadi gempa. Seperti segera beristighfar dan memperbanyak doa. Berdzikir seperti “La haula wa la quwwata illa billah” atau doa keselamatan.
Kemudian membaca doa saat gempa, sebagaimana riwayat: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan gempa ini sebagai kebinasaan atas kami, tetapi jadikanlah sebagai peringatan dan rahmat bagi kami.”
Bersedekah dan berbuat baik guna menolak bala. Lalu, menguatkan iman dengan menyadari bahwa semua peristiwa adalah kehendak Allah SWT.
Namun, ada hikmah dibalik gempabumi yang terjadi. Meski menakutkan, gempabumi juga mengandung hikmah seprrti mengingatkan manusia bahwa kehidupan dunia fana.
Menjadi sarana pensucian dosa bagi orang beriman lagi bersabar. Kemudian, menggerakkan kepedulian sosial, saling menolong, dan mempererat ukhuwah. Juga membuktikan bahwa ilmu manusia terbatas. Maka, tidak boleh sombong atas pengetahuan dan teknologi