Ustadz Zaidul Akbar Ungkap Bahaya Genetik Emosional, Akar Penyakit Keluarga dan Solusinya Menurut Islam

Genetik bukan hanya soal fisik, Genetik Emosional
Sumber :

Bogor, VIVA Bogor–“Genetik Emosional: Warisan Tak Terlihat yang Bisa Jadi Akar Penyakit dalam Keluarga”

Rumah Adalah Madrasah Pertama, UBN Ajak Orang Tua Hadirkan Ilmu dan Ketenangan bagi Anak-anak

Pernahkah Anda merasa sifat keras kepala, mudah marah, atau kebiasaan tertentu ternyata mirip sekali dengan orang tua atau leluhur? Ternyata, bukan hanya fisik atau penyakit yang bisa diwariskan, tetapi juga karakter dan pola emosi. Dan inilah yang oleh Ustadz Zaidul Akbar disebut sebagai “genetik emosional” warisan tak terlihat yang bisa menjadi akar munculnya penyakit dalam keluarga, bahkan memicu masalah rumah tangga.

Dalam salah satu tausiyahnya, Ustadz Zaidul Akbar menjelaskan bahwa genetik bukan hanya soal fisik, tapi juga karakter dan sikap yang tanpa sadar diwariskan dari orang tua atau leluhur. Misalnya, seorang ayah yang keras dan kaku, sifat itu bisa menurun ke anak, lalu membentuk pola hidup, termasuk dalam hal makan atau cara memperlakukan pasangan.

Kesabaran Jalan Terdekat Menuju Kemenangan: Janji Allah bagi Hamba yang Teguh dalam Ujian Hidup

Jika sifat keras tersebut bertemu dengan pasangan yang berbeda latar, maka bisa timbul penindasan, penghinaan, atau bahkan penganiayaan emosional. Dalam jangka panjang, kondisi ini tidak hanya melukai hati, tapi juga bisa berdampak ke organ tubuh tertentu hingga memicu penyakit serius.

Namun, Ustadz Zaidul Akbar mengingatkan, agama hadir sebagai solusi. Bila salah satu pasangan belajar agama, memahami ajaran Islam, dan mengamalkannya, maka genetik emosional negatif itu bisa diperbaiki. Rasulullah SAW sendiri bersabda:

Tahukah Anda? Anak Bukan Beban, Tapi Amanah dan Cahaya Masa Depan Umat pesan untuk orang tua masa kini. Fitrah based edu

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi)

Dengan meneladani akhlak Rasulullah, seorang suami tidak akan menindas istrinya, dan seorang istri akan memahami kedudukan suami tanpa merasa tertekan. Dari sinilah muncul “genetik kebaikan” yang bisa diwariskan ke anak-anak: akhlak mulia, hati yang lembut, dan tubuh yang sehat.

Halaman Selanjutnya
img_title