BMKG Ungkap Fakta: Lebih dari 40 Gempa Susulan Guncang Purasari Leuwiliang, Warga Masih Pertanyakan Penyebab

BMKG
Sumber :

Bogor, VIVA Bogor – Pasca gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Bogor bagian barat pada Sabtu, 20 September 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat fenomena mengkhawatirkan. Hingga Rabu, 24 September 2025, lebih dari 40 gempa susulan dilaporkan terjadi dan terus memicu kecemasan warga.

Kebun Teh Cianten Leuwiliang, Jejak Sejarah Perkebunan Teh di Bogor Barat

Stasiun Geofisika Bandung menyatakan pihaknya masih melakukan pemantauan intensif di lapangan.

“Kami terus melakukan monitoring pascagempa utama. Saat ini kami memasang alat pemantau di Desa Purwabakti untuk mendeteksi gempa susulan sekaligus melakukan survei mikroseismik,” jelas Sandy Nur Eko Wibowo, Bidang Observasi BMKG Stasiun Geofisika Bandung.

Kebun Teh Cianten Leuwiliang, Pesona Hijau dan Warisan Sejarah Bogor Barat

Namun, di tengah upaya pemantauan itu, keresahan warga semakin meningkat. Warga tidak hanya resah dengan getaran berulang, tetapi juga mempertanyakan kemungkinan kaitan fenomena gempa dengan aktivitas perusahaan di sekitar wilayah terdampak.

Menanggapi hal tersebut, BMKG memilih berhati-hati.

Leuwiliang, Kecamatan Tua di Bogor Barat dengan Sejarah Panjang Perjuangan dan Perdagangan

“Kami tidak bisa memastikan dan tidak bisa memberikan pernyataan soal kaitannya dengan aktivitas perusahaan. Tugas pokok kami adalah memantau gempa akibat aktivitas tektonik,” tegas Sandy.

BMKG sendiri memastikan bahwa narasi resmi penyebab gempa masih sama, yakni akibat aktivitas sesar aktif di wilayah Bogor Barat.

Halaman Selanjutnya
img_title