Keluh Kesah Warga Desa Cipinang Mulai Rasakan Dampak Penutupan Tambang
- Istimewa
Bogor, VIVA Bogor – Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menutup sementara kegiatan operasional tambang galian C mulai menimbulkan efek domino bagi warga yang selama ini menggantungkan hidup di sektor tersebut.
Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Di desa ini, sebagian besar warga bekerja di industri pertambangan, mulai dari buruh tambang, sopir truk, hingga pedagang sekitar lokasi tambang.
tambang Rumpin
- Istimewa
“Banyak warga kami yang hidup dari tambang. Kalau aktivitasnya ditutup, otomatis penghasilan mereka terputus,” ujar Kepala Desa Cipinang, Mad Hasan kepada wartawan, Jumat, 4 Oktober 2025.
Pria yang akrab disapa Gayut itu menjelaskan, dampak penutupan tambang tidak hanya dirasakan para pekerja langsung, tapi juga usaha kecil di sekitar lokasi tambang.
“Ada yang jadi sopir, kernet, kuli pantek (pembelah batu), kuli ganjur (bongkar muat), sampai pedagang warung nasi. Semua ikut kena imbas,” tuturnya.
Di wilayahnya, terdapat sedikitnya enam perusahaan tambang galian C yang sebelumnya beroperasi. Sebagian besar tenaga kerja di perusahaan tersebut merupakan warga Desa Cipinang.