Dedi Mulyadi Ajak ASN dan Warga Jabar Galang Rp1.000 Sehari Lewat Gerakan Rereongan Poe Ibu
- Istimewa
Jakarta, VIVA Bogor – Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi meluncurkan gerakan sosial bertajuk Rereongan Poe Ibu, sebuah inisiatif berbasis partisipasi publik dan semangat gotong royong khas masyarakat Sunda "silih asah, silih asih, silih asuh."
Gerakan ini menjadi wadah donasi publik resmi yang ditujukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan, terutama yang bersifat darurat dan mendesak. Melalui surat edaran resminya, Dedi Mulyadi mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari ASN, pelajar, hingga warga umum, untuk ikut berkontribusi dengan menyisihkan Rp1.000 setiap hari.
“Melalui Gerakan Rereongan Poe Ibu, kami mengimbau setiap individu untuk menumbuhkan semangat kesetiakawanan sosial dan kesukarelawanan. Prinsipnya sederhana: dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat,” tulis Dedi.
Ruang lingkup gerakan ini meluas hingga ke tingkat pemerintah kabupaten/kota, instansi swasta, sekolah dasar hingga menengah, serta lingkungan RT dan RW. Dana yang terkumpul akan disimpan dalam rekening khusus Bank BJB atas nama #Rereongan Poe Ibu disertai nama instansi atau sekolah masing-masing.
Pengelolaan dana dilakukan oleh Pengelola Setempat yang bertanggung jawab penuh terhadap pengumpulan, pencatatan, hingga pelaporan dana secara transparan dan akuntabel. Seluruh pelaporan akan dipublikasikan melalui aplikasi Sapawarga serta media sosial resmi dengan tagar #RereonganPoeIbu.
Dedi juga menegaskan pentingnya pengawasan dari setiap kepala daerah, kepala instansi, kepala sekolah, hingga perangkat desa agar pelaksanaan gerakan ini berjalan tertib dan dapat dipercaya. “Kami ingin memastikan bahwa donasi yang terkumpul benar-benar disalurkan kepada mereka yang membutuhkan, tepat sasaran, dan transparan,” ujarnya.
Melalui Rereongan Poe Ibu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap semangat gotong royong masyarakat tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga menjadi gerakan nyata untuk memperkuat kepedulian sosial dan solidaritas antarwarga Jawa Barat.