Objek Wisata di Puncak Dinilai Lumpuh, Mulyadi Kecam Aksi Penyegelan oleh Hanif Faisol Nurofiq

Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Mulyadi.
Sumber :
  • Instagram

Bogor, VIVA Bogor – Penyegelan puluhan objek wisata di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menimbulkan polemik baru di sektor pariwisata yang berimbas terhadap perekonomian setempat. 

Ribuan Pekerja Terkena PHK, Mulyadi Kecam Kebijakan Menteri LHK yang Segel Tempat Wisata Puncak

Pasalnya banyak pekerja di kawasan Puncak yang bergantung hidup pada geliat pariwisata hingga akhirnya terpaksa dirumahkan. 

Aliansi Masyarakat Bogor Selatan (AMBS) mencatat, setidaknya 2.300 karyawan dirumahkan akibat berhenti operasinya sejumlah objek wisata di kawasan Puncak.

Menteri LH Pimpin Gerakan Bersih Sungai Ciliwung di Puncak: Alarm Bencana dari Hulu

Hal itu memantik perhatian Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor, Mulyadi. Ia mengaku geram atas penyegelan, penghentian sementara maupun pencabutan izin yang dilakukan oleh KLH. 

"Saya sangat geram dan marah terhadap Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, tindakannya di kawasan Puncak, telah mengganggu iklim wisata, investasi dan berakibat dirumahkannya ribuan pegawai akibat tempat kerjanya berhenti operasi," kata Mulyadi kepada wartawan dikutip Sabtu, 4 Oktober 2025.

Tragis, Ibu Rumah Tangga di Ciampea Tewas Terlindas Truk Gagal Nanjak

Menurutnya, selain menurunkan jumlah kunjungan wisatawan di kawasan Puncak, tentu banyak efek domino dari langkah yang dilakukan oleh Menteri Hanif Faisol Nurofiq tersebut. 

Mulyadi, yang juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra ini juga menyoroti berkurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) imbas kebijakan itu hinga bisa berdampak terhadap bertambahnya jumlah pengangguran di Kabupaten Bogor. 

Halaman Selanjutnya
img_title