Bikin Jera! ASN Jabar 'Si Malas' Bakal Dipajang di Medsos Dedi Mulyadi Mulai November 2025

Sanksi untuk ASN Malas
Sumber :
  • tvOne

Jakarta, VIVA Bogor – Ada peringatan keras dari Kantor Gubernur Jawa Barat bagi seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN). Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan ia akan memberikan sanksi tegas bagi para pegawai yang terbukti malas kerja, dan sanksi kali ini dijamin bikin jera.

Warga Mulai Rasakan Dampak Penutupan Tambang, Warung Sepi hingga Kuli Kehilangan Penghasilan

Dedi Mulyadi secara terbuka menyebut bahwa ASN dengan tingkat kehadiran rendah dan kinerja yang buruk akan diumumkan secara terbuka di media sosial resminya. Kebijakan ini akan mulai diimplementasikan pada 1 November 2025.

Nantinya, nama, foto, hingga alamat lengkap ASN yang dianggap malas dan tidak produktif akan dipajang di akun media sosial Dedi. Setiap bulan, data absensi dan kinerja pegawai akan dikumpulkan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai dasar penentuan.

Tambang Ditutup KDM, Warga Ngeluh Truk Tronton Masih Lalu Lalang

Gubernur menjelaskan bahwa langkah drastis ini adalah hal yang wajar. Menurutnya, ASN menerima gaji dari negara, yang berarti dibiayai oleh uang rakyat, sehingga sudah menjadi keharusan bagi mereka untuk memberikan hasil kerja yang nyata dan produktif. Publikasi terbuka ini merupakan bentuk pertanggungjawaban dan transparansi kepada masyarakat.

Selain sanksi publikasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga tengah merancang langkah efisiensi lain, yaitu dengan menyalurkan sebagian ASN ke sekolah-sekolah. Tujuannya adalah membantu tugas administrasi di institusi pendidikan, karena Dedi menilai tidak semua pegawai harus terus-menerus berada di OPD masing-masing. Langkah ini memastikan bahwa setiap ASN memiliki peran dan kontribusi yang jelas.

Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Jawa Barat: Pemda Diminta Perketat Pengawasan

Dedi menambahkan bahwa setiap ASN sudah dibekali dengan indikator kinerja yang wajib dicapai setiap bulan. Bagi pegawai yang melanggar aturan dan tidak mencapai target tersebut, ia tak segan memberikan sanksi berat, bahkan pemecatan. Sebagai bukti keseriusannya, Dedi Mulyadi dikabarkan telah memberhentikan sebanyak 20 ASN yang dinilai malas dan tidak disiplin.