Ciri Orang Beriman Dalam Kajian Ustadz Adi Hidayat
- Yuni Retnowati
Bogor, VIVA Bogor – Menurut Ustadz Adi Hidayat, ketenangan adalah makna asli dari kata 'iman' (al-amnu), yang berarti aman dan tentram. Orang beriman tidak akan merasa gelisah karena selalu bergantung pada Allah dan berserah diri dalam setiap keadaan. Ketenangan ini dapat diraih dengan memperkuat keimanan melalui amal saleh seperti salat, zikir, dan berinteraksi dengan Al-Qur'an.
Dalam sebuah hadits, Rosululkah bersabda, "Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999).
Hadits ini menguatkan pandangan bahwa seorang mukmin (orang beriman) selalu merasa tenang dalam setiap urusannya, baik senang maupun susah. Orang yang tenang akan melakukan hal-hal di bawah ini :
1. Iman yang Tertanam di Hati dan Terbukti dalam Amal. Iman bukan hanya ucapan, tapi harus tertancap dalam hati dan dibuktikan dengan amal. Dalam QS. Al-Hujurat: 14, Allah berfirman,“...Dan apabila mereka berkata: 'Kami telah beriman.' Katakanlah: 'Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: 'Kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu...”
2. Khusyuk dalam Shalat
Menurut UAH, shalat adalah indikator pertama keimanan. Dalam QS. Al-Mu’minun 1-2, “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) yang khusyuk dalam shalatnya.”
3. Menjauhkan Diri dari Perbuatan Sia-sia