Pemuda Jasinga Bangun 'Kedai Literasi', Ruang Kopi yang Menyalakan Harapan
Bogor, VIVA Bogor — Di tengah arus anak muda yang banyak mengejar materi dan kesenangan, Radien Kherudin, seorang pemuda asal Jasinga, memilih jalan berbeda. Ia membangun sebuah ruang kecil bernama “Kedai Literasi”, tempat sederhana yang ia harap bisa menjadi rumah pengetahuan sekaligus penopang ekonomi mandiri.
Radien percaya, cita-cita sejati bukan hanya tentang dirinya sendiri, melainkan tentang keberanian menghadirkan perubahan di tengah masyarakat. Baginya, lemahnya budaya literasi adalah akar dari berbagai persoalan sosial dan budaya. “Selain menopang ekonomi, kita ingin ada sesuatu yang lebih besar tercipta di sini,” ucap Radien saat ditemui di Jasinga, Jumat, 03 Oktober 2025.
Di Kedai Literasi, Radien bertekad menghadirkan buku-buku untuk menemani pengunjung. Bukan hanya itu, ruang diskusi juga akan dibuka agar masyarakat memiliki wadah untuk bertukar gagasan.
“Tempat ini bukan hanya untuk menikmati minuman hangat atau cemilan ringan, tetapi juga akan kita upayakan menjadi ruang dialektika yang sehat, di mana gagasan-gagasan bisa bertemu, saling diuji, dan menyalakan kesadaran,” tuturnya penuh harap.
Yang menarik, perjuangan Radien tidak ditopang oleh organisasi besar atau bantuan birokrasi. Semua ia mulai dari dedikasi dan kepedulian pribadi, bersama orang-orang yang percaya pada pentingnya perubahan kecil.
Dengan keyakinan bahwa langkah sederhana bisa melahirkan dampak besar, Radien ingin membuktikan bahwa sebuah kedai bisa tumbuh menjadi pintu bagi ekonomi kerakyatan, sekaligus ruang subur bagi budaya membaca dan berpikir kritis.
Kedai Literasi pun menjadi simbol cita-cita seorang pemuda bahwa secangkir kopi dapat menyatukan orang, selembar buku dapat membuka cakrawala, dan ruang kecil dapat melahirkan harapan besar bagi banyak jiwa.
