Komisi III DPRD Kota Bogor Sidak Proyek Jalan R3 Senilai Rp 8 Miliar, Soroti Harga Lahan Rp 5 Juta hingga Kualitas

Anggota Komisi III DPRD Kota Bogor Angga Alan Surawijaya,
Sumber :
  • Istimewa : Instagram Anggaalan

Bogor, VIVA Bogor –Komisi III DPRD Kota Bogor, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan Jalan Regional Ring Road (R3) Kota Bogor yang dibangun dengan anggaran senilai Rp 8 Miliar. Sidak itu dibagikan, Anggota Komisi III Angga Alan Surawijaya, dalam akun instagramnya.

Warga Bogor Jalani Sidang Tipiring Miras, 1.860 Botol Dimusnahkan

 

Anggota Komisi III DPRD Kota Bogor Angga Alan Surawijaya,

Photo :
  • Istimewa : Instagram Anggaalan
Menteri LH Pimpin Gerakan Bersih Sungai Ciliwung di Puncak: Alarm Bencana dari Hulu

 

Saat berdialog dengan pegawai Dinas PUPR, Angga menanyakan soal kendala pembebasan lahan. “Kalau harga sekarang tuh mereka minta berapa, Bu?” tanya Angga. “Mereka terakhir, satu orang ada yang bilang Rp5 juta (permeter),” jawab seorang pegawai PUPR Kota Bogor.

Target Pajak Hotel Masih Bolong Rp15 Miliar, Bapenda Kota Bogor Alasan Cuaca

Selain persoalan lahan, Angga juga menyoroti progres pembangunan yang hingga kini baru mencapai sekitar 300 meter, dari total target 900 meter. Masih tersisa 600 meter jalan yang belum dibangun, ditambah pekerjaan besar lainnya berupa pembangunan jembatan.

“Dari 300 meter yang sudah dibangun, kita cek kualitas dan kekuatannya, termasuk spesifikasi jarak dan lebar jalan. Saat ini kita sedang evaluasi bersama teman-teman Komisi III,” jelasnya.

Menurut Angga, meski sudah ada progres, beberapa catatan masih ditemukan dan akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan.

"Itu pun masih ada PR yaitu pembangunan jembatan. Nah dari pembangunan 300 meter ini kita cek kualitasnya kekuatannya termasuk juga spek jarak dan ya macam-macam ya kekuatan jarak nya lebarnya. Kita sedang cek nih bersama teman-teman komisi III," jelasnya.

Angga menyebut dalam sidak ini menemukan hal yang harus dievaluasi oleh komisi III. "Sejauh ini sih ada beberapa hal yang kita temukan ya nanti akan kota evaluasi kedepannya,"jelasnya.

Angga menegaskan rasio jalan di Kota Bogor saat ini baru mencapai 7 persen. Angka tersebut jauh di bawah standar ideal nasional yang berada di kisaran 12 hingga 15 persen. Kondisi ini, kata Angga, berdampak langsung pada kemacetan yang masih kerap terjadi di sejumlah titik rawan, seperti Baranangsiang, Yasmin, Air Mancur, hingga Warung Jambu.

“R3 bukan sekadar jalan baru. Tapi solusi untuk mengurai kemacetan, mempercepat akses warga, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Bogor,” ungkap Angga.

Dalam sidak tersebut, DPRD bersama Pemkot Bogor meninjau langsung progres pembangunan, mulai dari kualitas badan jalan, sistem drainase, hingga proses pembebasan lahan.

Angga menekankan bahwa dengan pengawasan ketat, pembangunan Jalan R3 diharapkan dapat selesai tepat waktu, memiliki kualitas baik, serta benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat Kota Bogor.

Keberadaan Jalan R3 bukan hanya soal infrastruktur baru, melainkan solusi nyata untuk mengurai kemacetan parah di Bogor, mempercepat akses masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dengan pengawasan ketat, kita pastikan pembangunan R3 selesai tepat waktu, berkualitas, dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Kota Bogor,” tegas Angga.