Masyarakat Harus Waspada DBD

Ilustrasi demam berdarah dengue./freepik
Sumber :
  • Freepik

Bogor, VivaBogor – DBD atau penyakit demam berdarah dengue jika tidak ditangani dengan baik, maka, bisa sebabkan kebocoran pembuluh darah. Lalu, berujung pada kebocoran plasma, dan darah pun jadi kental.

Debut Musik Farell Kasela: Rilis Single Perdana "Tetaplah Kau Jadi Milikku" di Usia 17 Tahun

Darah yang kental akan memperlambat aliran darah. Juga menghambat proses penyaluran oksigen ke seluruh tubuh. "Oksigen adalah salah satu kehidupan kita, kalau berkurang, darahnya akan kolaps. Jadi, syok, tidak sadar dan bisa kejang seperti itu," kata Ketua Program Vaksinasi Nasional, Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro.

Anak, katanya, jadi lebih rentan sebab sulit mengungkapkan gejala-gejala yang ia rasakan. Bisa saja anak usia lima tahun ke atas sudah lebih bisa diajak berdiskusi.

Anaknya Terjatuh dari Lantai Dua, Ricky Perdana: Rasanya Seperti Kehilangan Nyawa

Tak jarang, mereka menyembunyikan perasaannya dan menyangkal keluhan yang dirasakan. Jelasnya, penyakit demam berdarah dengue (DBD) dapat menyebabkan dehidrasi parah hingga pengentalan darah pada anak.

“Dengue adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, dimana seseorang tinggal, maupun gaya hidup dan bukan hanya saat musim hujan, tetapi, juga mengancam sepanjang tahun,” kata Sri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Dahlia Poland Tinggalkan Rumah Tanpa Anak, Ini Kronologi Lengkap hingga Ajukan Gugatan Cerai pada Fandy Christian

Dia meminta masyarakat waspada karena DBD dapat mengenai siapa saja dalam keluarga, Pada anak, gejalanya akan semakin parah karena kekebalan tubuhnya tidak sekuat orang dewasa.

Pihak Pemerintah sendiri bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) bekerja sama menggenjot cakupan vaksinasi dengue dengan target sasaran utama anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) sebagai bentuk pemantauan aktif vaksinasi dengue di Jakarta.

Halaman Selanjutnya
img_title