Kerudungin Dulu Hatinya Baru Rambutnya, Jalan Surga Tak Hanya Satu: Benarkah Menurut Islam?
- AI Generated / Dok. AI via Gemini
Bogor, VIVA Bogor – Pernah dengar gak kalimat “Kerudungin dulu hatinya baru rambutnya” sering muncul di media sosial, terutama di kalangan Gen Z yang sedang mencari makna hijrah. Banyak yang menjadikannya alasan untuk menunda berhijab. Tapi benarkah jalan menuju surga tak hanya satu, dan apakah kalimat ini sesuai dengan ajaran Islam?
Hati Adalah Pangkal Segalanya
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Ketahuilah, dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari-Muslim).
Hadis ini menegaskan pentingnya memperbaiki hati. Hati yang bersih akan menuntun seseorang pada kebaikan dalam perilaku maupun ibadah.
Hijab Bukan Sekadar Simbol
Namun, Islam tidak hanya menuntut kebersihan hati, tapi juga ketaatan lahiriah. Allah berfirman:
“…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka…” (QS. An-Nur: 31).
Artinya, hijab adalah perintah langsung dari Allah, bukan sekadar budaya atau simbol identitas. Mengutamakan hati tanpa mengindahkan perintah berhijab bisa membuat keseimbangan iman terganggu.
Jalan Surga Ada Banyak, Tapi…
Betul, surga memiliki banyak pintu: pintu shalat, puasa, sedekah, jihad, dan lainnya. Namun semua pintu itu berawal dari satu syarat: ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tidak bisa seseorang memilih satu pintu lalu meninggalkan kewajiban lain. Misalnya, rajin sedekah tapi sengaja meninggalkan shalat, atau mengaku berhati baik tapi menolak perintah berhijab.
Kesimpulan
Kalimat “kerudungin dulu hatinya baru rambutnya” bisa menjadi motivasi awal untuk menata batin. Tetapi jangan sampai dijadikan alasan menunda perintah Allah. Islam mengajarkan keseimbangan antara hati yang bersih dan fisik yang taat.
Karena benar, jalan menuju surga memang banyak, tapi semua tetap bertemu di satu titik: ketaatan penuh kepada Allah.