Memperingati Maulid Nabi: Menelusuri Makna dan Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi Muhammad SAW
Sumber :

Bogor – Umat Islam di seluruh dunia tengah bersiap untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sebuah momentum bersejarah yang menandai kelahiran Rasul terakhir pembawa risalah Islam. Peringatan ini tidak hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga refleksi atas nilai-nilai keteladanan Nabi yang relevan sepanjang zaman.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW: Cahaya Islam yang Menerangi Dunia

Makna Maulid Nabi

Maulid Nabi, yang secara harfiah berarti "hari kelahiran Nabi", jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Bagi umat Islam, peringatan ini menjadi sarana untuk mengenang kembali perjuangan dan ajaran Nabi Muhammad SAW, serta memperdalam kecintaan kepada beliau. Di berbagai daerah di Indonesia, peringatan Maulid dirayakan dengan beragam tradisi, mulai dari pembacaan Shalawat Nabi, ceramah keagamaan, hingga pawai dan pembagian makanan. Tradisi ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai Islam dapat bersinergi dengan budaya lokal.

Tradisi Maulid Nabi di Berbagai Daerah Indonesia, Meriah dengan Kearifan Lokal

Sejarah Peringatan Maulid Nabi

Secara historis, peringatan Maulid Nabi tidak dilaksanakan pada masa Rasulullah maupun para sahabat. Tradisi ini mulai berkembang pada abad ke-11 Masehi, dan diyakini pertama kali secara resmi diselenggarakan oleh Dinasti Fatimiyah di Mesir. Namun, bentuk perayaan yang lebih luas dan sistematis mulai terlihat pada masa pemerintahan Sultan Al-Muzhaffar Abu Sa'id dari Irbil (Irak) pada abad ke-13. Ia menggelar perayaan Maulid dengan skala besar, mengundang para ulama, penyair, dan masyarakat umum untuk bersama-sama mengenang perjalanan hidup Nabi Muhammad.

Mobil Tangki Pertamina Alami Rem Blong di Bogor, Tabrak Truk dan Pengendara Lain

Momentum Menyatukan Umat

Di tengah berbagai tantangan sosial dan spiritual umat saat ini, Maulid Nabi menjadi momentum untuk memperkuat tali ukhuwah (persaudaraan) dan memperdalam pemahaman terhadap ajaran Islam yang damai dan rahmatan lil ‘alamin. Pemerintah melalui Kementerian Agama RI juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Maulid sebagai ajang memperkuat komitmen moral dan spiritual bangsa.

Halaman Selanjutnya
img_title