Nasib Seseorang yang Terbunuh di Sisi Allah
- Freepik
Bogor –Sosok Leodard Purba, Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima, tewas tertembak orang tidak dikenal di dekat tempat tinggalnya, Senin 1 September waktu setempat. Melihat kasus orang yang dibunuh, tahukah Anda bagaimana nasib orang yang tewas itu menurut ajaran Islam?
Islam memiliki anggapan bahwa nyawa manusia sangat berharga. Allah ﷻ menegaskan, membunuh seorang mukmin tanpa alasan benar adalah dosa besar. Bahkan, itu perbuatan kezaliman berat.
Seseorang yang terbunuh secara zalim, dalam Islam ada ketentuan nasibnya sendiri. Orang yang terbunuh terzalimi mendapat kedudukan mulia di sisi Allah. Nabi ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka ia mati syahid. Barang siapa yang terbunuh karena membela darahnya (jiwanya) maka ia mati syahid. Barang siapa yang terbunuh karena membela agamanya maka ia mati syahid. Dan barang siapa yang terbunuh karena membela keluarganya maka ia mati syahid.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Artinya, jika seseorang terbunuh dalam keadaan menegakkan kebenaran atau membela diri dari kezaliman, maka Allah angkat derajatnya sebagai syahid.
Lalu, orang yang dibunuh dapat pahala kesabaran
Jika ia seorang mukmin yang sabar, lalu meninggal dalam keadaan dizalimi, maka pahala besar menantinya di sisi Allah. Allah ﷻ berfirman: