Rekaman Suara Diduga Kadis ESDM Jabar dengan Pengusaha Tambang Bogor Bocor ke Publik

Tangkap layar instagram Broro
Sumber :
  • Istimewa : broron

Bogor, VIVA Bogor –Di tengah polemik keputusan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengenai penutupan sementara aktivitas pertambangan di Kecamatan Parungpanjang, Cigudeg, dan Rumpin, Kabupaten Bogor, publik digemparkan dengan beredarnya rekaman suara percakapan telepon antara seorang pejabat Pemprov Jabar dengan sejumlah pengusaha tambang.

Pemprov Jabar Siapkan Satgas MBG, Awasi Kelayakan Makanan hingga Cegah Korupsi

Rekaman yang beredar di media sosial itu diduga berisi suara Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat yang tengah berbicara dengan para pengusaha tambang di wilayah barat Kabupaten Bogor. Akun Instagram @brorondm menjadi salah satu pihak yang mengunggah video menggunakan audio rekaman tersebut.

Sejak diunggah pada Minggu, 28 September 2025, video itu dalam dua hari telah mendapat 9.425 tanda suka, 1.349 komentar, serta dibagikan hingga 504 kali. Ronald A. Sinaga, pemilik akun IG @brorondm sekaligus pengusaha dan politisi PSI, membenarkan unggahan tersebut dan mempersilakan media mengutip isinya.

Badan Gizi Nasional Kucurkan Rp50 Triliun untuk Jawa Barat, Dedi Mulyadi Ajak Sinkronisasi Program

Dalam rekaman suara itu, sosok yang diduga Kadis ESDM Jabar meminta para pemegang izin usaha pertambangan untuk menghentikan sementara produksi, menyusul terbitnya Surat Edaran Gubernur Jawa Barat. "Mohon sekali lagi kepada teman-teman semua untuk agak sedikit bersabar.

Untuk 2-3 hari atau 4 hari ke depan lah begitu ya. Jadi ini dinamikanya luar biasa dan kita yang disalahkan. Saya enggak terima sebetulnya. Tetapi apapun namanya, kita diminta untuk memperbaiki atau merencanakan tata kelola,” ujar suara diduga Kadis tersebut.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tutup Tambang di Bogor Demi Keselamatan Warga

Ia menegaskan penghentian operasional hanya bersifat sementara dan diperkirakan aktivitas tambang akan kembali normal dalam waktu kurang dari sepekan. "Tidak lebih dari satu minggu.

Mudah-mudahan di dalam yang terjadi ini bisa segera selesai, sehingga (tambang) bisa berproduksi seperti sedia kala,” tambahnya. Masih dalam rekaman itu, ia mengakui adanya potensi kerugian yang dialami perusahaan.

Namun, ia meminta agar persoalan tersebut dapat dikomunikasikan dengan pihak terkait. "Saya tak ingin teman-teman dirugikan. Oke, ada yang dirugikan betul, saya percaya ada. Tetapi untuk tidak begitu banyak dirugikan, manakala memerlukan suspensi atau diperhitungkan kerugian produksi hariannya, silakan komunikasikan dengan Pak Heriman,” jelasnya.

Suara yang sama juga mengingatkan pentingnya menjaga suasana kondusif di kalangan pengusaha tambang. Disebutkan ada lebih dari 30 perusahaan yang sedang beroperasi sehingga konsolidasi perlu dilakukan bersama.

"Saya mohon teman-teman semua jaga kondusivitas di antara kita semua. Yuk, mari kita sama-sama jaga marwah kita,” imbaunya.

Selain itu, ia menegaskan akan memperjuangkan kepentingan para pengusaha tambang dalam proses evaluasi tata kelola perusahaan yang kini tengah berlangsung.