TNI AD Garap 200 Hektare Lahan Agroforestri di Gunung Hejo Purwakarta

Darangdan, Lettu Kav Unang Sunarya,
Sumber :
  • Istimewa

Agroforestri di Gunung Hejo memadukan konsep tanam hortikultura seperti cabai, kol, terong, wortel, hingga kentang yang dapat dipanen dalam waktu cepat, dengan tanaman keras seperti durian, manggis, petai, kelengkeng, dan alpukat yang baru berbuah dalam jangka panjang. Di sisi lain, aktivitas peternakan juga dikembangkan untuk menyediakan pupuk organik dari kotoran ternak.

Rusliandy Sebut, Dua Gedung SDN Tegal Benteng Segera Direhab dan Dibangun Ulang

Program ini sudah melibatkan sekitar 182 orang tenaga kerja, sebagian besar merupakan petani lokal dari wilayah Darangdan dan sekitarnya. Hasil panen hortikultura dipasarkan langsung ke pasar induk di Bandung maupun dijual langsung ke pembeli yang datang ke lokasi.

"Kami menargetkan potensi ekonomi dari hasil panen bisa mencapai hingga Rp50 miliar per tahun,” ungkap Unang.

Sedih, Siswa SDN Banteng Harus Belajar dengan Kondisi Begini

Proyek ini tidak dijalankan TNI AD sendiri, tetapi dikerjakan bersama pihak swasta, yaitu PT Elevasi Agri Indonesia (Elevarm), sebuah perusahaan agrikultur yang berfokus pada pengelolaan tanaman pangan secara berkelanjutan. Kerja sama ini dijembatani oleh Yayasan Akmil Persada 92.

Lintang Kusma Pratiwi, Chief Agriculture Officer Elevarm, menjelaskan bahwa pihaknya berperan dalam pengelolaan operasional agroforestri, mulai dari perencanaan budidaya, pemilihan bibit, teknik tanam, hingga pemasaran hasil panen.

Mahasiswa Bogor Turun ke Jalan: Desak DPR, Polri, dan Pemerintah Kembalikan Akal Sehat Demokrasi

"Kami juga menurunkan tim agronomi untuk mendampingi para petani lokal agar proses budidaya berjalan sesuai standar terbaik,” kata Lintang.

Lintang menambahkan bahwa Elevarm mendorong penggunaan sistem tumpang sari, yakni menanam tanaman hortikultura di sela tanaman keras agar petani tetap bisa memperoleh hasil panen sembari menunggu masa panen pohon buah.

Halaman Selanjutnya
img_title