Recycle Center di Sentul City Timbulkan Bau ke Lingkungan Warga

Tempat Pembuangan Sampah 2
Sumber :

Bogor – Keberadaan Sentul City Recycle Centre (SCRC) Tuai keluhan dari warga sekitar. Keluhan itu mulai diungkapkan warga karena sampah mulai menumpuk sejak 2020 dan mengeluarkan bau tak sedap.

Dibalik Keindahannya, Ada Misteri dan Mitos Situ Cigudeg

Lokasi SCRC sendiri di kawasan pemukiman mandiri tidak melalui Dinas Lingkunhan Hidup yang mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir. Lokasi ini di kelola PT Xaviera Global yang diresmikan Bupati Bogor saat itu Ade Yasin pada 15 Mei 2019. Program tersebut digagas guna mewujudkan "Menuju Sentul City Zero Waste 2020".

Seiring waktu berjalan, keberasaannya mulai membawa dampak negatif pada warga khususnya pencemaran lingkungan, baik udara maupun air.

Korban Jiwa Tragedi Ambruknya Majelis Taklim di Bogor Bertambah Jadi Empat Orang

Hal itu terbukti dari adanya gunungan sampah dan kolam yang berisi air kotor di Kampung Sela Eurih Cibarengkok, Desa Sumur Batu, bahkan kondisi serupa juga ditemui di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya mengaku dari lokasi itu kerap kali tercium bau busuk menyengat, terutama saat angin berhembus.

Sejarah Desa Malasari, Desa Wisata di Kaki Gunung Halimun

Tak hanya itu, dia juga menduga adanya aktivitas penimbunan sampah ke dalam tanah yang dilakukan pihak pengelola.

"Kalau dahulu tidak berbau seperti ini, sekarang sangat bau apalagi pas lagi banyak. Sekarang mah sering bau dan kalau hujan banyak sampah yang hanyut ke sungai", tuturnya.

Tak hanya masalah lingkungan, beberapa pekerja di sana yang merupakan warga sekitar juga mengeluhkan pembayaran upah yang kerap kali tertunggak.

"Ada beberapa orang sini yang masih kerja di sana, tetapi pada mengeluh karna gajinya hanya 70 ribu per hari dan kadang tunggak sampai 2 bulan," jelasnya.

"Harapan kami sebagai warga terdampak agar management SCRC mengelola sampai dengan baik dan profesional seperti yang dijanjikan," pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan seorang warga RT 01, RW 12, Desa Karang Tengah berinisial A (39). Dia mengatakan bahwa warga mengeluhkan bau menyengat dari pengelolaan sampah tersebut, padahal lokasi warga dari tempat pengolahan sampah berjarak beberapa kilometer.

"Kami warga Karang Tengah merasa terganggu dengan bau sampah dari wilayah Sela Eurih. Apalagi saat kemarau, baunya sangat menyengat," ungkapnya.

Dirinya berharap pemerintah turun tangan terkait dampak aktivitas tersebut karena bukan hanya isu lingkungan saja, yang bekerja di sana juga mengeluh soal tunggakan upah.

"Pemerintah dan yang punya kawasan Sentul City harus turun tangan sebelum kami warga yang bertindak sendiri," ungkapnya.

Sementara itu, dikonfirmasi awak media, terkait keluhan warga, perwakilan dari PT Xaviera Global, Restu membantah jika pengolahan sampah yang dilakukan pihaknya bermasalah. Ia menyebut, persoalan sampah tidak hanya ada di kawasan tersebut.

"Gak ada keluhan dari warga. Kami di sini bertahun-tahun aman-aman saja. Anda kalau mau bahas sampah, di Bogor ini banyak sampah liar, urus itu dulu memang peduli, jangan ganggu kami yang lagi kerja," singkatnya.