Sejarah Desa Malasari, Desa Wisata di Kaki Gunung Halimun

Desa Malasari
Sumber :

Bogor - Desa Malasari yang berada di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, menyimpan kisah sejarah panjang sekaligus keindahan alam yang menawan. Berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), desa ini dikenal sebagai salah satu pintu gerbang hutan hujan tropis terluas di Pulau Jawa.

Sampaikan Duka Cita, Bupati Rudy Susmanto Bakal Evaluasi SKPD : 84 Luka Berat, 3 Meninggal

Menurut catatan warga setempat, nama Malasari berasal dari dua kata, yaitu Mala yang berarti indah, dan Sari yang berarti inti atau sesuatu yang berharga. Nama tersebut mencerminkan harapan masyarakat agar desa ini menjadi tempat yang subur, indah, dan membawa kesejahteraan bagi penduduknya.

Sejak masa kolonial Belanda, wilayah Malasari sudah dikenal sebagai daerah perkebunan dan hutan yang kaya sumber daya. Hasil bumi seperti kopi, padi, dan palawija menjadi sumber penghidupan utama. Selain itu, desa ini juga memiliki nilai sejarah karena menjadi jalur pergerakan masyarakat dari Bogor menuju Banten Selatan.

Tragedi Majelis Amruk, Dirut RSUD: 29 Orang Dirawat, Balita 2,5 Tahun Alami Cedera Kepala Berat

Pada era perjuangan kemerdekaan, Desa Malasari pernah menjadi tempat persembunyian pejuang rakyat setempat. Medan perbukitan dan hutan lebat menjadikan desa ini lokasi yang aman untuk bergerilya. Cerita-cerita perjuangan tersebut hingga kini masih diwariskan dari generasi ke generasi.

Kini, Desa Malasari berkembang menjadi desa wisata berbasis alam dan budaya. Dengan panorama hamparan persawahan terasering, sungai yang jernih, serta hutan hujan tropis yang masih asri, desa ini menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, tradisi Sunda yang masih kental, mulai dari kesenian, gotong royong, hingga ritual adat, menjadi daya tarik budaya yang melengkapi keindahan alamnya.

FK3I Desak Pembatalan Proyek Jalan Bogor-Halimun: Bencana Ekologis Mengintai

Desa Malasari bukan hanya menyimpan sejarah, tetapi juga menjadi simbol harmoni antara manusia, budaya, dan alam. Dengan potensi tersebut, Malasari terus berkembang sebagai destinasi ekowisata sekaligus pusat pelestarian lingkungan dan budaya Sunda di Kabupaten Bogor.*