Circular Economy Dimulai Dari Sepatu Usang, Aksi Peduli Lingkungan Jurnalis-PPLI

Aksi Jurnalis Peduli Lingkungan Gandeng PPLi
Sumber :
  • Muhammad Aprian Romadhoni

Bogor, VIVA Bogor–Sepasang sepatu yang sudah lama tersimpan di rak bisa jadi punya kehidupan baru. Itulah pesan yang ingin disampaikan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) saat menggelar media gathering dan forum Ngobrol Peduli Lingkungan (Ngopling) bersama Aliansi Jurnalis Peduli Lingkungan (AJPLI) di Tanabambu, Gunung Putri, Bogor, Jumat 26 September 2025.

Pandangan Islam dan Cara Meruqyah Rumah

AJPLI gelar Ngobrol Lingkungan bersama PPLI

Photo :
  • Muhammad Aprian Romadhoni

Dengan tema unik “Dari Sepatu ke Bumi: Jejak Kebaikan, Jejak Kehidupan”, acara ini menghadirkan aksi simbolis: para jurnalis dan karyawan PPLI menyumbangkan sepatu layak pakai. Sepatu-sepatu tersebut nantinya akan dibersihkan, dirapikan, lalu disalurkan melalui lembaga kemanusiaan Indonesia CARE.

Pandangan Islam dan Cara Meruqyah Rumah

“Sepatu bukan sekadar alas kaki. Ia menyimpan cerita perjalanan, dan kali ini kami ingin agar perjalanan itu berlanjut untuk memberi manfaat bagi orang lain. Dengan reuse sepatu, kita tidak hanya mengurangi limbah, tapi juga menebar semangat berbagi,” ungkap Arum Tri Pusposari, Manager Humas PPLI, yang menjadi narasumber dalam sesi Ngopling.

Dukungan juga datang dari para jurnalis yang tergabung dalam AJPLI. Mereka tak hanya hadir untuk meliput, tetapi ikut menanggalkan sepasang sepatu pribadi sebagai bentuk kepedulian.

Kasus Keracunan MBG : Bima Arya Desak Kepala Daerah Evaluasi Total Dapur dan SOP Gizi!

“Kami ingin menunjukkan bahwa jurnalis pun bisa memberi teladan. Sepatu yang kami sumbangkan hari ini mungkin sederhana, tapi semoga menjadi jejak kecil yang berdampak besar,” kata Usep Saripudin, perwakilan AJPLI Bogor sekaligus koresponden televisi nasional.

Forum Ngopling berlangsung hangat dengan suasana dialog santai antara media, perusahaan, dan komunitas. Dari forum ini, PPLI berharap muncul kolaborasi lintas sektor atau pentahelix untuk mencari solusi atas persoalan lingkungan yang kian kompleks.

Arum menambahkan, langkah ini sejalan dengan misi besar PPLI mendorong ekonomi sirkular di Indonesia. “Pengelolaan limbah bukan sekadar soal mengolah limbah berbahaya, tapi juga bagaimana kita semua bisa memanfaatkan kembali sumber daya yang ada,” jelasnya.

Sebagai informasi, PPLI sudah lebih dari 31 tahun menjadi garda depan pengelolaan limbah berbahaya di Indonesia. Perusahaan ini dimiliki 95 persen oleh DOWA Ecosystem Co. Ltd Jepang dan 5 persen oleh Pemerintah Indonesia.

Dengan konsep one stop service, PPLI menangani pengemasan limbah, pengangkutan, uji laboratorium, pengolahan hingga penimbunan akhir. Berbagai industri besar mulai dari BUMN, rumah sakit, pertambangan, hingga otomotif mempercayakan pengelolaan limbahnya kepada PPLI.

Menariknya, kegiatan ini juga bertepatan dengan Bulan Amal Internasional yang diperingati setiap September. Momentum ini semakin mempertegas bahwa peduli lingkungan bisa berjalan seiring dengan kepedulian sosial.