Makan Bergizi Gratis atau Fast Food Gratis? Kritik Pedas Ahli Gizi Dr. Tan Shot Yen pada MBG
- youtube.com/@TVRPARLEMEN
Peran Persagi dan Tenaga Gizi
Dr. Tan juga menekankan pentingnya melibatkan organisasi profesi seperti Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) dan Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) dalam penyusunan maupun pengawasan program MBG.
Menurutnya, para kader posyandu dan tenaga gizi di lapangan memiliki peran penting dalam memastikan distribusi makanan bergizi berjalan sesuai standar. Ia menilai, selama ini BGN (Badan Gizi Nasional) kurang terbuka dan cenderung defensif terhadap masukan dari akademisi maupun praktisi.
“Panduan BGN harus dirombak. Libatkan akademisi, tenaga gizi, serta kader posyandu agar program benar-benar tepat sasaran,” tegas dr. Tan.
Kritik dr. Tan Shot Yen terhadap menu burger dan spageti dalam program MBG membuka ruang diskusi publik mengenai arah kebijakan pangan nasional. Apakah program ini sekadar rutinitas distribusi makanan, atau menjadi strategi serius untuk membangun generasi sehat dan mandiri pangan? Jawabannya bergantung pada komitmen pemerintah.
Dengan mengutamakan gizi seimbang sekaligus memanfaatkan pangan lokal, MBG bisa menjadi tonggak penting bagi masa depan anak Indonesia. Karena pada akhirnya, mereka berhak mendapatkan makanan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyehatkan dan mencerminkan kekayaan tanah air.