Didorong Program KKN-T IPB, UMKM Kotabatu Tanggamus Jadi Komoditas Berdaya Saing Tinggi
Bogor – Asa baru tengah bersemi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Pekon Kotabatu, Kabupaten Tanggamus. Melalui program “UMKM Berdikari”, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University hadir membawa energi segar untuk mengubah produk lokal potensial menjadi komoditas yang mampu bersaing di pasar nasional.
Program yang berlangsung sejak 26 Juni hingga 30 Agustus 2025 kemarin itu dirancang khusus untuk mendorong kemandirian UMKM agar mampu berkembang berkelanjutan. Mahasiswa KKN-T menemukan bahwa meski Kotabatu memiliki deretan produk unggulan dengan cita rasa otentik seperti kopi bubuk tradisional, seblak, es kelapa muda (KelMud), hingga olahan UMKM Iwan, namun potensi tersebut belum tergarap maksimal.
“Produk mereka sebenarnya memiliki cita rasa dan kualitas yang sangat baik, namun kemasan dan promosi yang kurang menarik membuat daya saingnya terbatas,” ungkap Pramudya, Penanggung Jawab Program UMKM Berdikari, Sabtu, 30 Agustus 2025.
“Melalui program ini, kami berupaya membantu UMKM di sini agar lebih siap bersaing, tidak hanya di pasar lokal tapi juga nasional,” tegasnya.
- Pendampingan dari Hulu ke Hilir
Tim KKN-T IPB University merancang strategi komprehensif dengan melibatkan pelaku UMKM secara aktif. Langkah awal dilakukan melalui survei mendalam untuk memetakan kebutuhan, lalu dirumuskan berbagai intervensi strategis, di antaranya:
- Revolusi Digital dengan produksi video promosi di platform TikTok untuk memperluas jangkauan pasar.
- Transformasi Branding bagi lima UMKM terpilih melalui pembuatan logo, spanduk promosi, hingga desain kemasan modern.
- Peningkatan Kemasan khusus produk kopi lokal Ummi Nanda dengan desain stiker baru yang lebih menarik dan informatif.
- Pendampingan Bisnis berupa strategi pemasaran digital, manajemen penjualan, hingga teknik promosi untuk meningkatkan omzet.
- Memadukan Potensi Alam dan Ekonomi Kreatif
Selain memiliki produk khas seperti kopi dengan cita rasa unik, Kotabatu juga dikelilingi panorama alam pegunungan yang asri. Potensi inilah yang dilirik mahasiswa untuk mendorong konsep agrowisata berbasis produk lokal.
“Kalau kita kemas dengan baik, kopi dan produk UMKM lainnya dari Kotabatu bisa menjadi oleh-oleh khas yang diminati wisatawan. Apalagi dengan dukungan pemasaran online, jangkauan pembelinya akan lebih luas,” ujar Kalel Hartono, Ketua Kelompok KKN-T IPB University.
Ke depan, tim KKN mendorong lahirnya sinergi berkelanjutan antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan pelaku usaha. Tujuannya, membentuk inkubasi bisnis desa yang berfokus pada peningkatan kualitas produk, identitas brand, serta memperluas jaringan pemasaran.
Program UMKM Berdikari menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi strategis mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan konsistensi dan inovasi, Kotabatu kini menapaki jalur baru menuju sentra produk unggulan yang tak hanya dikenal di Lampung, tapi juga di seluruh Indonesia.