Mencampur Faktor Dingin Dan Panas Dalam Makanan, Termasuk Thibbun Nabawi?
- Yuni Retnowati
1. Kenali sifat tubuhmu (misalnya, apakah kamu mudah merasa panas atau dingin).
2. Seimbangkan makanan setiap kali makan.
3. Perhatikan musim/cuaca – saat musim dingin, lebihkan makanan panas; saat musim panas, pilih yang lebih sejuk.
4. Jangan berlebihan dalam satu sisi (semua panas atau semua dingin).
5. Gunakan bumbu sebagai penyeimbang: jahe, lada, cuka, madu, kayu manis (sifatnya panas) bisa digunakan untuk menyeimbangkan makanan dingin.
Aisyah r.a. juga menerapkan konsep campuran dingin dan panas. Dalam literatur Tibb Nabawi dan riwayat hidup para sahabat, riwayat dan praktik makan Aisyah r.a., terlihat bahwa beliau memperhatikan keseimbangan makanan, dan hal ini selaras dengan konsep campuran panas dan dingin dalam makanan. Aisyah r.a. berkata:
"Rasulullah SAW biasa memakan kurma bersama mentimun."(HR. Bukhari). Kurma adalah makanan yang bersifat panas. Mentimun adalah makanan yang bersifat dingin.