Pasca Memanas, Kadishub Bogor Sampaikan Klarifikasi kepada Aktivis Penegakan Perbup Tangerang

Klarifikasi Kadishub Kabupaten Bogor
Sumber :

BOGOR – Suasana Kantor Kecamatan Legok pada Rabu malam, 17 September 2025 menjadi saksi pertemuan penting antara aktivis penegakan Peraturan Bupati (Perbup) Tangerang Nomor 12 Tahun 2022, Luky bersama Tama, dengan jajaran pejabat daerah. Pertemuan yang berlangsung sekitar pukul 21.10 WIB itu dipimpin langsung oleh Camat Legok, Yusuf Fachroji.

Pandangan Islam Soal Fitnah, Timbulkan Kerusakan di Masyarakat

Pada forum tersebut hadir sejumlah pejabat, di antaranya Kadishub Kabupaten Tangerang Jaenudin beserta jajarannya, Kadishub Kabupaten Bogor Bayu Ramawanto beserta jajarannya, Kanit Lantas Polsek Legok, Kanit Lantas Polsek Pagedangan, serta jajaran Satpol PP Kecamatan Legok.

 

FK3I Desak Pembatalan Proyek Jalan Bogor-Halimun: Bencana Ekologis Mengintai

Aktivis Perbup Tangerang

Photo :
  • -

 

Dugaan Gratifikasi, Kades Cikuda Beberkan Semua Bukti

Luky menyebut pertemuan ini menjadi ruang klarifikasi sekaligus ajang introspeksi bersama.

“Beliau datang ke kantor Kecamatan Legok meminta permohonan maaf. Mungkin ada lalai, ada capek, dan pelayanan dari petugas kami tidak memuaskan. Jadi pada kesempatan ini saya sengaja menyampaikan permohonan maaf. Bagi kami, itu seperti vitamin untuk memperbaiki diri dan berintrospeksi. Ternyata memang ada yang harus diperbaiki, karena tujuan kita satu melayani masyarakat. Insya Allah permasalahan itu sudah saya anggap selesai,” ungkap Luky, Kamis, 18 September 2025.

Ia menambahkan, sebelum pertemuan malam hari, kedua Kadishub lebih dulu melakukan koordinasi terkait pelaksanaan Perbup di wilayah Bogor maupun Tangerang. Namun, dirinya baru dipanggil sekitar pukul 21.00 WIB untuk turut hadir. Menanggapi pernyataan Kadishub Bogor yang sempat beredar sebelumnya, Luky menilai hal itu mungkin dilontarkan dalam kondisi tidak ideal.

“Mungkin pada saat ada stetmen seperti itu, beliau dalam kondisi tidak baik-baik saja, karena memikirkan Parungpanjang dan tempat-tempat lain,” ujarnya.

Luky juga menegaskan bahwa dirinya bersama Tama telah melakukan permintaan maaf secara langsung di lapangan.

“Kami sudah meminta maaf ke petugas yang berjaga di jalan dan kepada perwakilan pemilik rumah pada hari itu juga,” tegasnya.

Meski begitu, Luky menilai masyarakat tetap berharap adanya klarifikasi terbuka agar tidak menimbulkan kesalahpahaman lebih luas.

“Mereka menganggap permasalahan ini selesai. Tapi kami meminta agar dibuatkan ulang permintaan maaf ke publik atau di media yang sebelumnya sudah mengangkat stetmen tersebut, terutama terkait rencana pelaporan masyarakat kepada pihak berwajib,” tambahnya.

Dengan adanya pertemuan ini, Luky berharap hubungan antara masyarakat, pemerintah kecamatan, serta jajaran Dinas Perhubungan semakin solid dalam menghadapi berbagai dinamika di lapangan