Ahmad Mulyadi, Seniman Poster Lawas 70-an yang Berharap Ada Wadah bagi Seniman Lokal Bogor
Bogor, VIVA Bogor - Ahmad Mulyadi, warga Kampung Sawah RT 01 RW 02, Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, merupakan seniman lawas yang telah menorehkan jejak panjang di dunia seni lukis poster sejak tahun 1970-an. Meski kini usianya tidak lagi muda, semangatnya dalam berkarya tak pernah padam. Bersama warga kampungnya, ia kembali berkarya dengan melukis mural bertema dua tokoh Jawa Barat.
Ahmad mengisahkan bahwa dirinya mulai menekuni dunia seni lukis poster sejak tahun 1977. Ia banyak terlibat dalam pembuatan poster film dan berbagai kegiatan nasional pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Mural Bogor Istimewa
- -
“Saya mulai berkarya tahun 1977, membuat poster-poster film. Terakhir saya bergabung dengan para seniman di Jakarta yang mengerjakan poster-poster pembangunan pada masa Presiden Soeharto,” ujar Ahmad Mulyadi mengenang masa kejayaannya.
Selama perjalanan kariernya, Ahmad pernah mengerjakan sejumlah karya besar seperti baliho Hari Lanjut Usia Nasional di Semarang, Hari Nasional di Jakarta, hingga Hari Pahlawan di Surabaya. Ia juga dipercaya membuat baliho peresmian Long Raya di Aceh pada tahun 1997.
“Saya sering membuat gambar Pak Soeharto. Dulu ada yayasan yang memberi pekerjaan kepada kami di Studio 41. Kami juga sering membuat poster di Kodam Jaya hampir setiap tahun. Terakhir saat Pak Sutioso masih menjabat sebagai Pangdam,” kenangnya.
Dalam dunia perfilman, Ahmad tercatat telah menggarap ratusan poster film nasional maupun mancanegara yang tersebar di berbagai bioskop besar pada era 1970–1990-an. Ketekunan dan kemahirannya dalam menggambar membuat namanya dikenal di kalangan pelaku seni rupa dan perfilman kala itu. Kini, setelah kembali ke kampung halamannya di Leuwiliang, Ahmad tetap aktif berkarya. Bersama masyarakat Kampung Sawah, ia membuat mural bergambar dua tokoh Jawa Barat, yakni Dedi Mulyadi dan Rudy Susmanto. Karya tersebut menjadi bentuk apresiasi warga terhadap kepemimpinan keduanya yang dianggap inspiratif, humanis, dan berpihak kepada rakyat.