Harus Tutup, Masjid Al-Ikhlas Kabukicho Tokyo Tinggalkan Kenangan bagi WNI
- tvOne
Jakarta, VIVA Bogor –
Kabar haru datang dari Jepang. Masjid Al-Ikhlas Kabukicho yang berdiri di tengah distrik hiburan malam terbesar Asia, resmi ditutup pada 30 September 2025.
Masjid yang akrab disebut sebagai “masjid Indonesia” di Tokyo ini sudah berdiri selama 18 tahun dan menjadi tempat penting bagi warga negara Indonesia (WNI), pelajar, pekerja, hingga wisatawan muslim yang singgah di kawasan Shinjuku.
Menjelang penutupan, para pengurus masjid tampak melakukan kerja bakti membersihkan perabotan. Mimbar, hiasan kaligrafi, lemari, sound system, hingga plang masjid dibongkar dan dipindahkan. Barang-barang tersebut tidak dibuang, melainkan didistribusikan ke sejumlah masjid lain di Jepang seperti Masjid Nusantara Asahikawa, Masjid Nusantara Subame Niigata, Masjid NU Attaqwa Koga, serta Masjid Bando Ibaraki.
Sayangnya, penutupan ini bukan karena jamaah berkurang, melainkan akibat kontrak sewa yang tak lagi diperpanjang oleh agen pemilik gedung. Padahal, pengurus masjid sudah bersedia membayar kenaikan harga sewa hingga dua kali lipat.
Bagi komunitas muslim, terutama WNI di Tokyo, kehilangan masjid ini bukan sekadar kehilangan tempat ibadah, melainkan juga ruang silaturahmi. “Harapannya ke depan, Indonesia bisa memiliki masjid permanen di sekitar Shinjuku, sehingga tidak perlu lagi menyewa,” ujar salah satu pengurus.
Kini, doa dan harapan terus dipanjatkan agar segera ada rumah ibadah baru yang bisa menjadi tempat berkumpul, belajar, sekaligus penguat ukhuwah bagi muslim di Jepang.