Mengapa Gen Z Takut Menikah? Pahami Makna Pernikahan sebagai Ruang Tumbuh Bersama, Bukan Sekadar Bahagia Sesaat
- Istimewa : Pinterest
Bogor, VIVA Bogor – Belakangan banyak Gen Z mengaku takut menikah. Rasa khawatir itu muncul bukan karena mereka tidak percaya pada cinta, melainkan karena berbagai faktor yang dekat dengan kehidupan sehari-hari: mulai dari tekanan finansial, ketidakpastian masa depan, hingga pengalaman melihat pernikahan orang tua atau kerabat yang tidak harmonis.
Fenomena ini semakin kuat karena media sosial kerap menampilkan standar pernikahan “sempurna”: pesta mewah, pasangan serasi, rumah impian, hingga gambaran hidup bahagia tanpa konflik. Akibatnya, sebagian Gen Z berpikir menikah adalah tiket instan menuju kebahagiaan. Padahal, pernikahan sesungguhnya jauh lebih kompleks dan penuh dinamika.
5 Alasan Gen Z Takut Menikah
- Tekanan Finansial – biaya hidup dan pesta pernikahan dianggap memberatkan.
- Trauma Hubungan – pengalaman keluarga atau lingkungan yang tidak harmonis membuat mereka ragu.
- Ekspektasi Tinggi – standar “sempurna” yang dibentuk media sosial sering kali tidak realistis.
- Prioritas Karier & Diri – banyak yang ingin fokus lebih dulu pada pengembangan diri dan kestabilan finansial.
- Takut Gagal – kekhawatiran pernikahan berakhir perceraian membuat mereka menunda.
Namun, jika ditelaah lebih dalam, pernikahan tidak seharusnya dipandang sebagai akhir perjalanan mencari bahagia, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk tumbuh bersama.
3 Makna Sejati Pernikahan
- Ruang Tumbuh Bersama – pernikahan adalah tempat belajar sabar, memahami perbedaan, dan bertumbuh sebagai pribadi.
- Perjalanan Panjang – bahagia tidak hadir instan, melainkan dibangun melalui dinamika kehidupan yang dijalani berdua.
- Ikatan Spiritual & Emosional – pernikahan menjadi sarana memperkuat iman, cinta, serta komitmen untuk saling mendukung lahir dan batin.