Viral Tepuk Sakinah di Media Sosial, Apa Makna di Balik Liriknya?
- tiktok.com/@kua_menteng
Kediri, VIVA Bogor – Belakangan ini jagat maya diramaikan dengan video Tepuk Sakinah, sebuah yel-yel yang digunakan dalam bimbingan pranikah di Kantor Urusan Agama (KUA). Meski sederhana, konten ini mendapat sorotan luas karena dianggap unik sekaligus sarat dengan pesan edukatif bagi calon pengantin.
Berdasarkan informasi dari kanal YouTube @tvOneNews, Mochamad Choirul Musonifin, Kepala KUA Kecamatan Pagu, Kediri, menjelaskan bahwa Tepuk Sakinah berawal sejak 2018, saat mulai diadakan bimbingan perkawinan. Karena sesi pembelajaran berlangsung lama, instruktur merasa perlu membuat ice breaking agar calon pengantin tidak bosan. Dari situlah muncul ide yel-yel Tepuk Sakinah.
“Dengan yel-yel itu, harapannya para manten tetap ingat materi yang sudah disampaikan dalam bimbingan perkawinan. Tujuan utama pernikahan itu sakinah, kalau sudah tercapai, insyaallah mawadah warahmah akan mengikuti,” ujarnya.
Choirul menegaskan, calon pengantin tidak perlu khawatir karena Tepuk Sakinah tidak termasuk persyaratan pernikahan. Yel ini hanya bekal tambahan agar para pasangan memahami pentingnya menjaga rumah tangga.
Sementara itu, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama (Kemenag), Thobib Al-Asyhar, menekankan bahwa Tepuk Sakinah bukan sekadar hiburan.
“Tepuk ini menjadi pengingat bagi calon pengantin tentang pentingnya membangun rumah tangga yang kokoh dan harmonis,” jelasnya.
Biasanya, yel ini dibawakan saat sesi ice breaking dalam Bimbingan Perkawinan (Bimwin).
Lirik dan Pesan di Balik Tepuk Sakinah
Yel-yel sederhana ini dikemas dengan tepukan tangan berirama agar mudah diingat. Berikut lirik yang kerap digunakan:
Berpasangan, berpasangan, berpasangan
(tepuk tangan 3 kali)
Janji kokoh, janji kokoh, janji kokoh
(tepuk tangan 3 kali)
Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho Musyawarah untuk sakinah
(ulangi dari awal)
Di balik kesederhanaannya, lirik Tepuk Sakinah menyimpan makna mendalam. Setiap baris merangkum pilar penting keluarga sakinah, yakni:
1. Berpasangan (Zawaj)
Suami dan istri adalah pasangan yang saling melengkapi, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Az-Zariyat ayat 49 bahwa segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan.
2. Janji Kokoh (Mitsaqan Ghalizan)
Pernikahan adalah perjanjian agung di hadapan Allah. Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, seorang laki-laki yang menikahi perempuan berarti mengikat janji dengan nama Allah dan memikul tanggung jawab besar.
3. Saling Cinta, Saling Hormat dan Saling jaga (Mu’asyarah bil Ma’ruf)
Hidup bersama harus dijalani dengan saling mencintai, menghormati, menjaga, dan berbuat baik satu sama lain.
4. Musyawarah
Keputusan keluarga sebaiknya diambil melalui dialog dan mufakat agar terhindar dari konflik berkepanjangan.
5. Taradhin (Saling Ridho)
Kerelaan dan penerimaan kedua belah pihak menjadi kunci terciptanya rumah tangga yang damai. Dari
Tren Viral ke Edukasi Publik
Meski menuai pro dan kontra di media sosial, kehadiran Tepuk Sakinah sejalan dengan program rebranding kehumasan Kemenag yang kini fokus pada konten layanan publik. Yel sederhana ini membuktikan bahwa edukasi pernikahan bisa dikemas secara ringan, dekat dengan generasi muda, namun tetap sarat makna.
Dengan pendekatan kreatif seperti ini, pesan tentang membangun keluarga sakinah berpeluang menjangkau lebih luas, tidak hanya dalam kelas bimbingan pranikah, tetapi juga di media sosial yang setiap hari diakses masyarakat.