Boyolali Kembangkan Pertanian Padi Berkelanjutan Lewat SRP, Biaya Produksi Turun Pendapatan Petani Naik
- Jafar Sidik
Boyolali, VIVA Bogor–Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali terus memperluas penerapan Sustainable Rice Platform (SRP) atau sistem pertanian padi berkelanjutan. Program ini terbukti mampu menurunkan biaya produksi, meningkatkan efisiensi pupuk, dan menjaga hasil panen tetap tinggi sehingga berdampak langsung pada peningkatan pendapatan petani.
Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Boyolali, Gunawan Andriyanta
- Istimewa
Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Boyolali, Gunawan Andriyanta, mengatakan saat ini SRP telah diterapkan di sekitar 2.000 hektare dari total 21.500 hektare lahan pertanian di Boyolali.
“Prospek pengembangannya sangat besar. Dengan sistem SRP, biaya pupuk bisa ditekan, tapi hasil panen tetap optimal, bahkan bisa meningkat,” ujarnya, Selasa 8 Oktober 2025.
Melalui pendekatan SRP, Dinas Pertanian Boyolali mengedepankan budidaya ramah lingkungan dan efisien. Petani mendapatkan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida alami, serta pengendalian hama tikus dengan burung hantu sebagai predator alami.
“Kami arahkan petani beralih dari bahan kimia ke pupuk berimbang dan organik. Hasilnya lebih hemat biaya dan tanah tetap sehat,” tambah Gunawan.
Selain di bidang budidaya (on farm), Dinas Pertanian juga mendorong regenerasi petani muda agar terlibat aktif dalam pertanian berkelanjutan. Mereka dilibatkan dalam pelatihan dan pengelolaan kelembagaan tani. Langkah ramah lingkungan juga diterapkan di sektor pasca panen dengan revitalisasi penggilingan padi dari mesin berbahan bakar diesel menjadi listrik. Cara ini dinilai lebih efisien dan mengurangi emisi karbon.
“Tujuan akhirnya jelas — biaya produksi turun, pendapatan petani naik, dan pertanian Boyolali menjadi lebih hijau dan berkelanjutan,” tutupnya.