Pandangan Islam Soal Gempabumi
Allah SWT berfirman: “Dan Kami tidak menurunkan tanda-tanda (azab) itu melainkan untuk menakut-nakuti.” (QS. Al-Isra’: 59).
Saat gempabumi tengah terjadi, seorang Muslim, menurut ajaran Islam, harus bersikap sabar, tawakal, dan mendekatkan diri kepada Allah saat menghadapi musibah.
Ada beberapa anjuran adab saat terjadi gempa. Seperti segera beristighfar dan memperbanyak doa. Berdzikir seperti “La haula wa la quwwata illa billah” atau doa keselamatan.
Kemudian membaca doa saat gempa, sebagaimana riwayat: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan gempa ini sebagai kebinasaan atas kami, tetapi jadikanlah sebagai peringatan dan rahmat bagi kami.”
Bersedekah dan berbuat baik guna menolak bala. Lalu, menguatkan iman dengan menyadari bahwa semua peristiwa adalah kehendak Allah SWT.
Namun, ada hikmah dibalik gempabumi yang terjadi. Meski menakutkan, gempabumi juga mengandung hikmah seprrti mengingatkan manusia bahwa kehidupan dunia fana.
Menjadi sarana pensucian dosa bagi orang beriman lagi bersabar. Kemudian, menggerakkan kepedulian sosial, saling menolong, dan mempererat ukhuwah. Juga membuktikan bahwa ilmu manusia terbatas. Maka, tidak boleh sombong atas pengetahuan dan teknologi.