Cinta Nabi Tak Diukur dari Rp50 Ribu: Meneladani Akhlak Rasulullah SAW dalam Kehidupan Sehari-Hari
Jumat, 19 September 2025 - 20:38 WIB
Sumber :
- AI Generated / Dok. AI via Gemini
Kalau pun ada makan-makan, biarlah sederhana. Bisa dengan gotong royong atau sedekah sukarela. Lebih indah lagi jika perayaan Maulid diwarnai dengan:
- Santunan anak yatim.
- Bantuan kepada fakir miskin.
- Berbagi makanan gratis untuk masyarakat.
Maulid Nabi: Bukan Seremoni, Tapi Refleksi
Pada akhirnya, Maulid Nabi Muhammad SAW akan bermakna bila menjadi ajang refleksi, bukan sekadar seremoni. Bukan hanya bicara cinta Nabi di lisan, tapi benar-benar meneladani beliau dalam sikap sehari-hari.
Karena cinta sejati kepada Rasulullah SAW bukan diukur dari besarnya iuran, melainkan sejauh mana kita mencontoh akhlak beliau dalam kehidupan.
Halaman Selanjutnya
Kesimpulan: Meneladani Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari