Perang Opini dan Pro Kontra Keputusan Gubernur Jabar Tutup Sementara Tambang

Pedagang berjualan menu sarapan tanpa ada lalu lalang truk tambang.
Sumber :

Bogor, VIVA Bogor - Keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menutup sementara aktivitas pertambangan di Bogor Barat masih terus menjadi perdebatan.

Polsek Nanggung Latih Petugas Keamanan PT Antam UBPE Pongkor Tangani Tindak Pidana

Pantauan redaksi VIVA Bogor pada sejumlah jejaring platform media sosial, pasca ada kebijakan Gubernur KDM tersebut, muncul berbagai opini antara pihak yang mendukung dan menolak kebijakan penutupan aktivitas kegiatan operasional pertambangan.

Masyarakat yang menolak mengungkap dampak sosial yang terjadi seperti adanya buruh dan pekerja pertambangan nganggur dan usaha - usaha lainnya yang terdampak tidak dapat penghasilan karena penutupan.

Desa Pojok Sukses Terapkan Pertanian Ramah Lingkungan, Hasil Panen Naik Dua Kali Lipat

Di pihak lainnya, ada masyarakat yang pro dan berterima kasih kepada Gubernur KDM. Karena menurut yang setuju penutupan galian, dampaknya jalan bebas kemacetan, lebih aman dan nyaman serta bebas polusi.

Di luar adanya perang opini di medsos soal pro kontra penutupan galian tambang, ada satu momen menarik saat seorang warga tampak sedang beejualan di pinggir jalan Parungpanjang yang sepi saat pagi hari.

APOB Boyolali Sukses Kembangkan Beras SRP Ramah Lingkungan Bersama Rikolto

Pedagang kaki lima (pelaku UMKM) itu tampak tengah melayani pembeli di tepi jalan raya Parungoanjang tepatnya di Desa Lumpang Kecamatan Parungpanjang.

"Kondisi seperti ini jarang terlihat saat di jalan raya ini masih bebas lalu lalang truk tambang. Mungkin ini juga dampak positif penutupan sementara kegiatan tambang," ungkap Agnes, seorang warga yang berada di lokasi tersebut, Selasa 7 Oktober 2025.

Halaman Selanjutnya
img_title