Imbas Penyegelan KLH, 2.000 Lebih Pekerja Wisata di Puncak Dirumahkan

Kawasan Puncak Bogor
Sumber :
  • Istimewa

Mulyadi menegaskan, sektor wisata merupakan sumber utama penghidupan warga Bogor Selatan. “Jangan bunuh mata pencaharian mereka. Wisata di sini bukan hanya memberi kerja, tapi juga menghidupi UMKM, pertanian, dan ekonomi lokal,” ucapnya.

Truk Boks Alami Rem Blong Saat One Way di Puncak, Tabrak Pemotor dan Pembatas Jalan

Ia juga menyebut kebijakan KLH itu bertentangan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, yang menargetkan penciptaan lapangan kerja luas bagi masyarakat. “Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Saat masa reses nanti, kami akan tinjau langsung ke lokasi,” kata legislator Dapil Bogor itu.

Salah satu pekerja terdampak, Rahmat Shaleh (30), yang bekerja di sebuah ekowisata di Megamendung, mengaku khawatir kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber nafkah utama bagi keluarganya.

Arus Balik Padati Kawasan Pasar Cisarua Puncak Bogor

“Kami semua menggantungkan hidup dari sini. Mohon Pak Presiden Prabowo, tolong kami atas kebijakan Menteri KLH,” ujarnya dalam video yang viral di TikTok. Dalam unggahan videonya, Rahmat menyuarakan keresahan serupa dari ratusan warga lain yang nasibnya kini terkatung-katung. Tetangganya, Ismail (21), mengaku kehilangan penghasilan tetap setelah tempatnya bekerja terkena segel.

“Ekowisata ini membuka peluang kerja bagi warga lokal. Kami tidak perlu jauh-jauh ke kota untuk mencari pekerjaan,” tuturnya.

30 Ribu Kendaraan Masuk Puncak, Polisi Berlakukan One Way ke Jakarta

Kisah Rahmat dan Ismail menggambarkan bahwa kebijakan lingkungan tanpa solusi sosial justru dapat menghancurkan kehidupan warga yang menggantungkan harapan pada sektor wisata ramah lingkungan di Megamendung dan sekitarnya.