Belajar dari Ukraina dan Rusia, TNI AD Ubah Persyaratan Penerimaan

Ilustrasi TNI/freepik
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, Viva Bogor – Indonesia belajar dari perang Ukraina dengan Rusia. Pada perang antara Ukraina dan Rusia, merekrut tentara bayaran. Hal itu membuat nampak tidak siap dengan ancaman.

HUT ke-80 TNI, Wali Kota Dedie Rachim dan Jajaran TNI-Polri Ziarah ke TMP Dreded

 

"Jadi, kami harus mempersiapkan karena ancaman bisa datang setiap saat. Meski sekarang kan enggak, tapi kita harus siap," tutur Wakil Panglima TNI Jenderal TNI, Tandyo Budi Revita.

Deretan Persiapan Penting Menjelang Ramadan

Sementara, persyaratan baru terkait usia dan tinggi badan untuk menjadi calon prajurit Bintara dan Tamtama adalah seiring kebutuhan pasukan lebih banyak pada TNI AD.

"Tapi bukan berarti kami mengurangi kualitas, ya, karena kalau orang tinggi 'kan belum tentu lebih kuat dari yang pendek," ujar Jenderal Tandyo.

Motor Tercebur ke Kali Saat Hujan Deras di Cileungsi, Begini Kronologinya

Lanjutnya, perubahan persyaratan itu dilakukan utamanya pada TNI AD lantaran saat ini Angkatan Darat cenderung lebih banyak dibangun, khususnya terkait Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP).

Perlu dipahami, pihak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) sendiri mengubah syarat usia maksimal menjadi 24 tahun dari 22 tahun serta tinggi badan minimal menjadi 158 cm dari 163 cm bagi calon prajurit Bintara dan Tamtama.

Adapun BTP merupakan satuan infanteri baru yang dibentuk TNI AD guna mendukung pembangunan nasional. Utamanya dalam program ketahanan pangan, di samping menjaga pertahanan negara.

BTP akan ditempatkan di setiap kabupaten/kota, memiliki lahan seluas 30 hektar, dan dilengkapi prajurit yang memiliki kemampuan tempur serta keterampilan di bidang pertanian, perikanan, konstruksi, dan kesehatan. Tandyo menuturkan Indonesia menganut Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), yang membutuhkan banyak pasukan apabila terdapat potensi perang.

Ingat kembali bahwa TNI AD kembali membuka rekrutmen Bintara Gelombang II dan Tamtama Gelombang 3 pada tahun 2025. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui situs resmi TNI AD mulai 11 September 2025 dan validasi pada 15 September 2025. Penutupan validasi atau daftar ulang akan disampaikan melalui laman maupun media sosial resmi TNI AD