Tahukah Anda? Anak Bukan Beban, Tapi Amanah dan Cahaya Masa Depan Umat pesan untuk orang tua masa kini. Fitrah based edu

Parenting Islami Ustadz Harry Santosa
Sumber :
  • Istimewa : instagram fitrah play

Bogor, VIVA Bogor –"Anak Itu Amanah, Bukan Beban". Pesan Ustadz Harry Santosa untuk Orang Tua Masa Kini. 

Parenting Islami Ala Ely Risman: 5 Prinsip Mendidik Anak dengan Kasih Sayang dan Iman

 

Pernahkah kita merasa lelah menghadapi anak yang tak henti-hentinya bertanya, berlari ke sana kemari, atau menuntut perhatian di tengah kesibukan kita? Di balik rasa penat itu, sering kali kita lupa: masa depan umat ini sedang tumbuh di hadapan kita.

Kesabaran Jalan Terdekat Menuju Kemenangan: Janji Allah bagi Hamba yang Teguh dalam Ujian Hidup

 

Ustadz Harry Santosa dalam pesannya mengingatkan, anak bukanlah beban. Mereka adalah amanah, anugerah, sekaligus aset peradaban. “Setiap anak lahir membawa fitrah—potensi suci dan istimewa. Jika diarahkan dengan penuh cinta dan kesadaran, mereka akan tumbuh menjadi pemimpin dan pembawa cahaya di masa depan,” ungkapnya.

KLH: Sanksi Mitra KSO PTPN Bisa Dicabut Asal Penuhi Persyaratan

 

Allah pun menegaskan dalam Al-Qur’an:

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amal kebajikan yang terus-menerus lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS. Al-Kahfi: 46).

 

Beliau mengusung platform Fitrah Based Education, sebuah ajakan agar orang tua antusias mendidik anak sesuai dengan fitrah mereka. Di tengah derasnya pengaruh gawai, tren instan, dan gaya hidup serba cepat, orang tua dituntut hadir, bukan sekadar menyediakan fasilitas.

 

Kita sering lupa bahwa anak adalah karunia sekaligus amanah besar yang dititipkan Allah, dan melalui merekalah masa depan umat ini sedang dibentuk. “Rumah adalah madrasah pertama. Orang tua adalah guru utama. Dari sanalah anak belajar tentang iman, akhlak, cinta, dan tanggung jawab,” pesannya.

 

Rasulullah ﷺ juga bersabda: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Tak jarang, kita menilai anak dari nilai rapor atau prestasi akademik. Padahal, yang jauh lebih penting adalah bagaimana mereka tumbuh dengan karakter, akhlak, dan kemandirian yang akan membentuk masa depan mereka.

 

Pesan ini menampar banyak orang tua. Betapa sering kita sibuk mengejar target dunia, tapi lalai menanamkan bekal untuk akhirat pada anak-anak kita. Padahal, mendidik anak bukan hanya tentang mengasuh, melainkan membimbing dengan visi, kesabaran, dan teladan nyata. 

 

Sebagaimana doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam:

“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. As-Shaffat: 100)

 

✨ Ajakan untuk Orang Tua:

Mari hadir lebih dekat untuk anak-anak kita. Luangkan waktu, beri teladan, dan cintai mereka sesuai fitrahnya. Karena sejatinya, masa depan umat ini ada di tangan anak-anak yang kita didik hari ini.