Waspada Tsunami dan Pergerakan Lempeng Tektonik di Kawasan Cincin Api Pasifik
- Freepik
JAKARTA, VIVABOGOR –.Pergerakan dari lempeng tektonik di kawasan cincin api Pasifik bisa timbulkan akumulasi energi yang sewaktu-waktu dapat dilepaskan secara tiba-tiba. Maka, itu berpotensi menimbulkan gempa besar diikuti tstsunami.
Kajian para ilmuan menyebut, zona Megathrust Mentawai Siberut dikenal sebagai salah satu seismik gap yang paling berbahaya di dunia. Sebab, hingga saat ini atau sejak 1797 dan 1833 zona ini belum melepaskan energi yang besar.
"Kita sama sekali tidak mengharapkan ini, tapi potensinya sangat mungkin terjadi dan mesti kita antisipasi," kata Pakar Teknik Sipil, Struktur Tahan Gempa dari Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat Prof Fauzan.
Ujarnya, ada keberadaan dua zona megathrust paling berbahaya di Indonesia mesti diwaspadai. "Dari 12 segmen megathrust yang ada di Indonesia, terdapat dua zona megathrust yang memiliki potensi risiko tertinggi," katanya, saat workshop kebencanaan bertajuk "Megatrust Disaster Risk Assessment in Indonesia" atau asesmen pengurangan risiko bencana megathrust di Indonesia yang diselenggarakan di Unand.
Chairman of The 3rd International Conference on Disaster Mitigation and Management (ICDMM) 2025 tersebut menyebutkan kedua zona itu, Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai Siberut.
Jelasnya, potensi terjadinya gempa di kawasan kedua zona tersebut tergolong sangat besar, bahkan dapat menimbulkan gelombang tsunami. Kondisi ini tidak lepas dari keberadaan Indonesia yang terletak di ring of fire atau kawasan cincin api Pasifik.
Itu adalah tempat pertemuan tiga lempeng tektonik utama Indo Australia, Eurasia dan Pasifik. Hal ini menghasilkan aktivitas sesmik dan vulkanik yang tinggi dengan risiko terjadinya bencana gempa bumi, tsunami hingga letusan gunung berapi.